Dalam proses persalinan, tak jarang terjadi robekan jalan lahir yang melukai perineum. Perineum merupakan bagian otot, kulit, dan jaringan yang terbentuk di antara kelamin dan anus. Area ini bisa robek dalam persalinan, baik secara sengaja dengan cara digunting maupun ketika bayi terlalu besar dan secara tidak sengaja merobeknya ketika mendorong untuk keluar.
Robekan di area perineum ini memang menyakitkan. Biasanya dokter akan segera melakukan penjahitan agar tidak semakin melebar. Pemulihan perineum memerlukan waktu dan perawatan yang tepat untuk menghindari infeksi dan mempercepat penyembuhnan otot rektal dan panggul.
Agar cepat pulih dan meminimalkan rasa tidak nyaman pasca persalinan, berikut ini Popmama.com merangkum tips merawat perineum setelah melahirkan, dilansir dari Very Well Family:
1. Mengompres menggunakan es
Freepik/sunnygb5
Mama mungkin akan mengalami sakit dan bengkak yang tidak nyaman pada area perineum karena robek yang diperlukan untuk jalan lahir bayi. Untuk mengurangi bengkak, Mama dapat menggunakan kompres es. Pastikan membungkus kantong es dengan kain yang menyerap dan berbahan lembut, kemudian kompreskan ke bagian perineum. Jangan mengompres area perineum yang bengkak dengan es secara langsung karena dapat merusak jaringan lunak di daerah ini.
Editors' Pick
2. Mandi sitz
Freepik/lifeforstock
Mandi sitz adalah metode terapi air hangat yang digunakan untuk meredakan nyeri, perih, dan gatal di area kelamin. Metode ini juga dikenal dengan nama rendam duduk atau rendam bokong.
Mandi sitz membantu meredakan gatal atau nyeri pada area kelamin dan bokong karena air hangat dapat memberikan kenyamanan. Selain itu, mandi sitz juga bertujuan untuk membersihkan area genital.
Ketika mandi sitz, pastikan untuk menggunakan air yang hangat atau suam-suam kuku, bukan air panas. Air panas justru dapat membahayakan luka dan bengkak pada perineum yang Mama derita. Memang metode ini tidak menyembuhkan, tetapi dapat mengurangi rasa tidak nyaman dan iritasi yang sedang Mama derita.
3. Obat nyeri
Pexels/Anna Shvets
Selepas persalinan, dokter mungkin telah meresepkan obat pereda nyeri. Dianjurkan untuk mengonsumsinya sesuai dengan petunjuk karena obat nyeri dari dokter ini sangat membantu lho, Ma.
Jika dokter meresepkan ibuprofen, sebaiknya tetap diminum meski sedang terasa tidak sakit. Ibuprofen tidak hanya membantu meredakan nyeri tetapi juga membantu mengatasi pembengkakan. Jadi, minumlah obat nyeri dari dokter selama waktu yang direkomendasikan.
Obat pereda rasa nyeri lain yang mungkin bisa membantu adalah Dermoplast yang bisa diaplikasikan setelah buang air atau mengganti pembalut.
Tips selama Masa Penyembuhan Perineum
Freepik/gballgiggsphoto
Seringkali karena kelalaian, kita memperlakukan perineum dengan sembarang yang justru menyebabkannya semakin terasa sakit. Oleh karena itu, berikut ini tips-tips yang bisa Mama lakukan selama masa penyembuhan perineum:
Menggunakan bedak, parfum, atau losion di daerah perineum kecuali atas petunjuk dokter
Apabila Mama merasakan gatal berkepanjangan atau bau yang sangat busuk dari area perineum yang terluka, segera hubungi dokter
Lakukan senam kegel sesering mungkin untuk membantu memperkuat otot-otot dasar panggul
Jaga suhu air yang digunakan untuk membasuh perineum agar tetap hangat suam-suam kuku
Kecuali dengan saran dokter, jangan menggunakan douche atau tampon
Sebagian besar dokter tidak menyarankan adanya apapun yang dimasukkan ke dalam vagian sampai setelah pemeriksaan pasca persalinan
Apabila dalam jangka waktu tiga minggu jahitan mama belum sembuh, tampak iritasi dan tidak dalam kondisi yang seharusnya, segera periksakan diri ke dokter.
Keluar Cairan dan Perdarahan dari Area Vagina, Berbahayakah?
Freepik/Tutatama
Mama akan mengalami keluarnya cairan dan perdarahan (juga disebut lokia) selama 4 hingga 6 minggu setelah melahirkan. Adanya cairan ini menunjukkan kecepatan penyembuhan tubuh mama.
Awalnya, aliran darah dan cairan akan keluar dengan deras dan berwarna merah tua dengan beberapa gumpalan pembekuan. Kondisi ini berlangsung selama tiga hari. Setelah itu, Mama akan melihat alirannya melambat dan warnanya menjadi lebih terang. Sekitar minggu kedua, cairan berubah dari merah muda menjadi warna cokelat atau kekuningan dan alirannya sangat sedikit.
Jika Mama melihat peningkatan jumlah cairan yang banyak, kemungkinan besar Mama harus menurunkan tingkat aktivitas mama. Cobalah untuk beristirahat.
Jika Mama melihat perdarahan berwarna merah cerah, peningkatan nyeri perut atau demam, segera hubungi dokter.
Semoga informasi ini dapat memberikan wawasan Mama dalam merawat perineum pasca persalinan ya.