Kenali 7 Masalah Kesehatan yang Rentan Dialami Ibu Hamil sejak Dini

Persiapkan diri untuk menangani problematika kesehatan umum pada ibu hamil

23 Juni 2021

Kenali 7 Masalah Kesehatan Rentan Dialami Ibu Hamil sejak Dini
Freepik/prostooleh

Sepanjang masa kehamilan, Mama akan dihadapkan pada berbagai risiko kondisi kesehatan. Tidak perlu khawatir, hampir semua kondisi ini dapat dicegah atau lebih efektif ditangani jika Mama segera menyadari gejalanya dan melakukan pengobatan yang dibutuhkan.

Yuk, kenali tujuh masalah kesehatan yang rentan dialami saat hamil beserta gejala dan cara penanganan yang tepat melalui paparan Popmama.com berikut ini!

1. Anemia

1. Anemia
Freepik/Katemangostar

Anemia adalah kondisi di mana jumlah sel darah merah yang sehat pada tubuh mama terbilang rendah. Mama yang memiliki anemia akan merasa lelah dan lemah berkepanjangan, terlihat pucat, memiliki napas pendek, dan sering merasa ingin pingsan.

Untuk mengatasi kondisi anemia selama kehamilan, Mama disarankan untuk mengonsumsi asupan zat besi dan asam folat. Baik dari makanan maupun suplemen, sesuai dengan anjuran dokter.

2. Diabetes gestasional

2. Diabetes gestasional
Freepik/jcomp

Kondisi diabetes gestasional dialami oleh Mama yang memiliki tingkat gula darah terlalu tinggi selama kehamilan. Gejala paling umum dari pengidap kondisi ini adalah rasa haus dan lapar yang ekstrem serta kelelahan terus menerus.

Bahayanya, diabetes gestasional dapat meningkatkan risiko preeklampsia, kelahiran prematur, dan berbagai gangguan kesehatan pada janin. Untuk mengatasi kondisi ini, Mama perlu mengganti pola diet yang lebih sehat atau menggunakan insulin untuk mengontrol kadar gula darah.

Editors' Pick

3. Preeklampsia

3. Preeklampsia
Freepik/rawpixel.com

Preeklampsia adalah kondisi tingginya tekanan darah yang kemudian memengaruhi ginjal dan organ dalam lainnya. Umumnya dialami setelah usia kehamilan 20 minggu, preeklampsia ditandai dengan gejala wajah dan tangan yang membengkak, sakit perut, pandangan kabur, pusing, dan sakit kepala.

Perawatan kondisi ini adalah dengan obat penurun tekanan darah dan istirahat total. Jika kondisi sudah cukup serius dan usia kehamilan sudah lebih dari 37 minggu, besar kemungkinan dokter akan menyarankan untuk dilakukan persalinan.

4. Hyperemesis Gravidarum

4. Hyperemesis Gravidarum
Freepik/comzeal

Mama yang kerap mengalami morning sickness harus waspada dengan kondisi yang satu ini. Hyperemesis Gravidarum (HG) adalah kondisi morning sickness ekstrem yang berkembang menjadi akut.

Mual tanpa henti, muntah lebih dari tiga kali sehari, penurunan berat badan, tidak nafsu makan, dehidrasi, dan perasaan ingin pingsan adalah gejala umum kondisi HG. Untuk penanganannya, perbanyak asupan makanan hambar dan cairan, konsumsi obat mual, atau rawat intensif di rumah sakit.

5. Kehamilan ektopik

5. Kehamilan ektopik
Freepik/wavebreakmedia_micro

Kondisi kesehatan lainnya yang mungkin Mama hadapi adalah kehamilan ektopik, di mana pembuahan terjadi di organ selain rahim seperti tuba falopi, indung telur, rongga perut, atau serviks.

Mama dengan kondisi ini akan merasa nyeri pada perut dan bahu, perdarahan vagina, dan pusing hebat. Sayangnya, kehamilan ektopik tidak dapat berkembang dan berisiko membahayakan Mama sehingga harus segera diangkat atau dihancurkan dengan berbagai prosedur medis.

6. Depresi

6. Depresi
Freepik/Jcomp

Tidak hanya penyakit fisik, Mama juga bisa mengalami depresi selama masa kehamilan. Kondisi ini memiliki gejala seperti perasaan sedih yang intens, rasa tidak berdaya dan mudah terganggu, perubahan selera makan ekstrem, hingga pikiran untuk melukai diri sendiri atau bayi.

Mama dengan kondisi depresi dapat ditolong dengan terapi, dukungan sosial, dan obat-obatan sesuai anjuran dokter. Karena depresi pada ibu dapat memengaruhi perkembangan bayi, jangan ragu untuk mencari pertolongan segera setelah Mama merasakan beberapa gejalanya.

7. Plasenta Previa

7. Plasenta Previa
Commons.wikimedia.org

Asing dengan kondisi yang satu ini? Plasenta previa adalah keadaan di mana plasenta menutupi sebagian atau seluruh jalan serviks di dalam rahim. Seringkali tidak bergejala, Mama dengan kondisi ini mungkin mengalami perdarahan tanpa rasa sakit pada trimester kedua atau ketiga.

Jika kondisi ini diketahui tanpa perdarahan dan sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu, Mama perlu mengurangi aktivitas dan istirahat total. Jika sudah perdarahan, Mama dianjurkan untuk dirawat intensif di rumah sakit hingga kelahiran bayi.

Setelah mengetahui tujuh kondisi kesehatan yang rentan dialami saat hamil beserta gejalanya, semoga Mama dapat lebih peka dan tanggap bertindak untuk mencegah memburuknya kondisi. Jangan ragu untuk rutin memeriksakan kondisi kehamilan dan mengonsultasikan gejala yang dialami dengan dokter kepercayaan mama!

Baca juga:

The Latest