Wajib Tahu! 8 Mitos dan Fakta Seputar Ibu Hamil yang Merokok
Jangan sampai keliru ya, Ma!
4 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak produk rokok sudah mengedukasi tentang bahaya produknya bagi ibu hamil melalui teks pada kemasan. Meski begitu, sebagian ibu hamil tetap melanjutkan untuk merokok selama masa kehamilan.
Merokok, selama masa kehamilan adalah kegiatan yang membahayakan bagi janin, Ma. Karenanya, berhenti merokok adalah pilihan terbaik demi kesehatan ibu hamil dan janinnya.
Ada banyak mitos yang beredar tentang merokok selama kehamilan dan salah satunya mungkin masih dipercayai. Apa saja, ya? Berikut Popmama.com rangkumkan 8 mitos disertai faktanya. Yuk, kita simak bersama!
Saya Perokok dan Sedang Hamil, Jadi Percuma Saja Berhenti Merokok Sekarang
Meskipun Mama sudah merokok sejak lama, bukan berarti bisa tetap terus merokok setelah tahu hamil. Berhenti merokok bisa membuat Mama mendapatkan oksigen lebih banyak untuk bayi.
Berhenti merokok juga bisa membantu paru-paru bayi berkembang dengan lebih baik. Dengan berhenti merokok, Mama juga bisa mengurangi risiko bayi terlahir dengan berat badan lahir rendah.
Proses Berhenti Merokok Bisa Membuat Janin Stres
Faktanya, berhenti merokok tidak akan membuat bayi mama stres, lho. Justru dengan berhenti merokok, perkembangan bayi di dalam kandungan akan semakin lebih baik.
Jika Mama bisa berhenti merokok setelah tahu hamil dan tidak melakukannya selama membesarkan bayi, akan mengurangi resiko sindrom kematian bayi mendadak karena paparan asap rokok.
Mengurangi Jumlah Rokok Harian atau Beralih ke Rokok Elektronik Bisa Jadi Solusi
Faktanya, tidak ada jumlah yang aman untuk merokok, apalagi saat hamil. Setiap isapan rokok melepaskan bahan kimia yang berbahaya untuk kesehatan Mama dan bayi.
Meski banyak informasi yang beredar bahwa rokok elektronik memiliki tingkat bahaya yang lebih rendah, bukan artinya produk tersebut aman untuk ibu hamil. Jadi, sebaiknya ibu hamil menghindarinya, terlebih jika ada nikotin di dalamnya.
Editors' Pick
Merokok Bisa Membuat Tubuh Lebih Santai, Jadi Janin pun Akan Merasa Nyaman
Faktanya, merokok mungkin bisa membuat Mama merasa lebih tenang, tapi bukan berarti tidak menyerang organ tubuh.
Perasaan nyaman yang dirasakan Mama selama merokok itu hanya perasaan sementara saja, sementara efeknya akan selamanya.
Merokok dapat memercepat detak jantung dan meningkatkan tekanan darah. Rokok juga meningkatkan karbon monoksida dalam aliran darah Mama yang membuat janin mendapat lebih sedikit oksigen. Jadi, cari alternatif lain untuk bersantai ya, Ma.
Tidak Ada Salahnya Punya Janin Berukuran Kecil
Dokter kandungan Mama pasti sudah menginfokan tentang kisaran berat badan bayi yang ideal saat dilahirkan. Memiliki bayi yang tidak terlalu besar pun bukan masalah, selama beratnya masih berada pada kisaran tersebut.
Tapi, akan berbeda jika kasusnya adalah bayi yang lahir dengan berat badan rendah ya, Ma. Karena faktanya, merokok bisa jadi salah satu penyebab bayi lahir dengan berat minimum. Padahal, akan ada banyak sekali risiko kesehatan bayi yang muncul setelahnya.
Masalah kesehatan pada bayi ini pun bukan hanya menyerang saat masih kecil saja, Ma, tapi bisa juga terbawa hingga masa kanak-kanak dan dewasa. Jadi, pastikan bayi lahir dengan berat badan ideal ya, Ma.
Cara Terbaik Berhenti Merokok adalah 'Cold Turkey'
Cold turkey adalah istilah yang digunakan untuk mereka yang berhenti merokok tanpa persiapan atau konseling. Akan sulit bagi ibu hamil untuk berhenti merokok tanpa persiapan, apalagi jika rokok sudah jadi teman sehari-hari.
Ada beberapa cara agar bisa berhenti merokok, salah satunya mendaftar ke komunitas. Dengan memiliki teman untuk berbagi, Mama tidak akan merasa kesulitan untuk berhenti merokok, apalagi jika mereka memiliki trik tertentu.
Namun, jika Mama memilih untuk mengonsumsi obat-obatan tertentu, sebaiknya Mama berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Mama bisa juga menceritakan kendala saat berhenti merokok, agar bisa mendapatkan jenis pengobatan yang tepat.
Saya Perokok saat Hamil dan Bayi Lahir Sehat, Jadi Merokok di Kehamilan Berikutnya Tidak Akan Masalah
Faktanya, setiap rokok yang dihisap selama kehamilan memberikan risiko kesehatan dan perkembangan janin. Jadi, jika berhasil melahirkan bayi sehat di masa lalu meski merokok saat hamil, bukan berarti kehamilan berikutnya juga akan sehat.
Mama sebaiknya pertimbangkan setiap risiko yang ada, ya. Jangan sampai penyesalan muncul di kemudian hari karena terlalu menyepelekan efek rokok pada kesehatan janin.
Karena Merokok, Saya Sebaiknya Tidak Usah Menyusui Bayi
Faktanya, menurut American Academy of Pediatrics, perokok dianjurkan untuk berhenti, tetapi masih bisa menyusui bayinya jika mereka terus merokok, sebab kandungan ASI baik untuk bayi.
Jika Mama merokok, sebaiknya berhenti dan boleh melanjutkan lagi setelah selesai menyusui. Membuat mobil dan rumah bebas asap rokok juga merupakan upaya penting untuk melindungi bayi dari efek nikotin.
Itulah tadi 8 mitos dan fakta seputar ibu hamil yang merokok. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
- Tetap Merokok saat Menyusui, Berbahayakah untuk Bayi?
- Paparan Rokok saat Hamil Berisiko Timbulkan Masalah Pernapasan Anak
- Efek Mematikan bagi Ibu yang Minum dan Merokok pada Trimester Pertama