Begitu Mama menyadari ada janin di perut, Mama akan merasakan banyak emosi. Kegembiraan, ketakutan, kegembiraan, dan kekhawatiran. Selain itu, kelelahan dan mual yang umum terjadi pada trimester pertama, ditambah lonjakan hormon yang besar, dan suasana hati dapat berubah dengan cepat.
"Estrogen dan progesteron melonjak pada awal kehamilan," kata Lucy Puryear, M.D., psikiater dan penulis dari Understanding Your Moods When You're Expecting.
Perubahan itu berdampak besar pada suasana hati. Satu menit Mama bisa menangis dan bahagia di menit berikutnya.
Sementara tangisan bisa dipicu oleh kekhawatiran yang muncul, misalnya Mama ragu apakah bisa mengasuh bayi dengan baik. Bahkan ada ibu hamil yang menangis hanya karena iklan TV, gambar bayi dalam iklan pakaian, atau lagu lama di radio. Semua ledakan emosi membuat Mama mempertanyakan kewarasan diri sendiri.
Tahap-tahap awal kehamilan juga membawa gejala lain yang membingungkan, yang bagi para ibu hanya dikenal sebagai "otak bayi". Progesteron, selama fase ini, adalah hormon yang menenangkan, jelas Dr. Puryear, tetapi juga dapat menyebabkan ibu hamil menjadi pelupa.