Naik tangga di awal kehamilan diperbolehkan, selama Mama selalu berhati-hati. Karena risiko terbesar yang dihadapi selama kehamilan adalah jatuh.
Terjatuh pada awal kehamilan dapat menyebabkan keguguran dan mungkin juga memengaruhi kehamilan berikutnya. Namun, risiko jatuh selama awal kehamilan lebih kecil karena pusat gravitasi tubuh belum berubah.
Jadi, dalam kondisi kehamilan normal dan baik-baik saja, menaiki atau menuruni tangga diperbolehkan, Ma. Jika Mama memiliki komplikasi kehamilan atau jika dokter memberi tahu sebaliknya, lebih baik Mama berhati-hati dalam menaiki tangga selama kehamilan.
Hindari atau berhati-hati saat menggunakan tangga jika Mama memiliki beberapa kondisi berikut ini:
- Riwayat pingsan saat berjalan atau menaiki tangga,
- pusing,
- sesak napas,
- kehamilan setelah umur 30-35 tahun,
- sejarah keguguran,
- plasenta bagian bawah,
- kehamilan kembar,
- tekanan darah tinggi atau rendah.
Menaiki tangga saat hamil harus dilakukan hanya dalam keadaan darurat jika dokter menyarankan Mama untuk istirahat di tempat tidur atau Mama mengalami gejala yang disebutkan di atas.
Tetapi ketika memasuki trimester kedua, risikonya dapat meningkat karena gravitasi tubuh sedikit berkurang. Meskipun Mama tidak memiliki masalah pada kehamilan, naik tangga tetap diperbolehkan asal Mama berhati-hati. Namun, nasihat dokter harus dipertimbangkan sebelum memilih aktivitas fisik apa pun.