Fakta Bubble Tea, Boleh Nggak Diminum Saat Hamil?

Boleh nggak ibu hamil minum bubble tea?

15 Agustus 2019

Fakta Bubble Tea, Boleh Nggak Diminum Saat Hamil
Unsplash/Vinicius Amano

Siapa yang hobi minum bubble tea? Minuman yang berbahan dasar teh ini berasal dari sebuah kedai teh di Taichung, Taiwan.

Beberapa tahun belakangan, bubble tea mendunia dan menjadi minuman favorit banyak orang.

Kira-kira, apa yang membuat bubble tea begitu istimewa? Lalu, apakah ibu hamil boleh minum bubble tea? Simak 4 fakta tentang minuman manis ini di bawah, yuk!

1. Bubble tea ditemukan tahun 1980-an

1. Bubble tea ditemukan tahun 1980-an
businessinsider.sg

Bubble tea merupakan minuman dari teh yang dicampur dengan rasa buah atau susu. Versi ice-blended biasanya menambahkan juga ekstra es dan menciptakan minuman dengan konsistensi sedikit kental dan slushy.

Nah, yang membuat minuman ini menyenangkan adalah kehadiran bola-bola tapioka berwarna kehitaman yang disebut pearls atau boba.

Teksturnya kenyal dan sedikit lengket saat digigit, tetapi menjadi isian bubble tea paling populer dibandingkan isian lainnya.

Editors' Pick

2. Aneka rasa yang menggoda

2. Aneka rasa menggoda
Unsplash/Charles PH

Seiring perkembangan waktu, bubble tea pun mempunyai beragam varian. Ada banyak resep yang dikembangkan gerai-gerai penjual bubble tea.

Tentu saja racikan teh dan susu masih jadi favorit. Namun, Mama juga bisa menemukan rasa lain yang tak kalah segar, seperti perpaduan dengan es krim, es serut, buah-buahan segar, sirup, susu kedelai, teh hitam, teh hijau, hingga kopi.

Semua rasa itu punya penggemar masing-masing. Apalagi, Mama bisa memilih isian favorit, dari boba, grass jelly, jelly, atau sari kelapa. Jangan lupa pilihan ini: less ice atau more ice, less sugar atau no sugar. Tentu saja bubble teajadi minuman andalan untuk melepas dahaga kala cuaca sedang panas menyengat.

3. Bubble tea sehat nggak?

3. Bubble tea sehat nggak
Unsplash/Phan Anh Tran

Teh memang dikenal sebagai salah satu minuman sehat. Kandungan antioksidan dan nutrisi lain bisa membantu mengurangi risiko terkena serangan jantung, kanker, dan lain-lain.

Sayangnya, Ma, bubble teatidak dipandang demikian, sekalipun terbuat dari teh. Apa yang menyebabkan demikian?

Boba atau pearls terbuat dari tepung tapioka. Beberapa ada pula yang terbuat dari tepung kentang dicampur jelly. Hampir tidak ada kandungan nutrisi berarti dari boba, kecuali menambah kalori dalam bubble tea.

Bubble tea biasanya dicampur dengan susu kental manis, gula, atau sirup yang membuat minuman ini tinggi kalori dan kadar gulanya. Manis? Tentu saja! Minum bubble tea tampak menyenangkan dan mengenyangkan, sampai Mama mengetahui kandungan kalorinya.

Penelitian yang dilakukan oleh Jae Eun Min, Loan Kim, dan David B. Green mengungkapkan, kandungan gula dalam bubble milk tea bisa mencapai 38 gram dan 299 kcal per porsi.

Padahal, kebutuhan gula tambahan normal pria dewasa saja maksimal 150 kcal/hari dan perempuan dewasa 100 kcal/hari. Memesan bubble teaukuran besar plus isian bisa menambah asupan gula ke tubuh Mama hingga 250%! 

4. Bolehkah ibu hamil boleh minum bubble tea?

4. Bolehkah ibu hamil boleh minum bubble tea
eater.com

Walau berbahan dasar teh, bubble teaternyata tidak sesehat itu ya, Ma. Terutama akibat kandungan gula dan jumlah kalori berlebih dalam segelas bubble tea.

Saat hamil, Mama jelas perlu ekstra waspada dalam memilih apa saja yang boleh dimakan dan diminum. Minum teh sesekali boleh-boleh saja, karena teh bisa membantu Mama mengurangi morning sickness dan membuat mood lebih baik.

Selain itu, kandungan teh seperti polifenol juga bagus untuk melindungi kerja jantung. Antioksidan dalam teh pun mampu menjaga kekebalan tubuh dan menurunkan risiko terkena kanker.

Akan tetapi, bubble tea tidak termasuk dalam varian olahan teh yang aman untuk ibu hamil. Mama lihat saja, gula menjadi komponen utama dalam minuman ini. Belum lagi tambahan perasa buatan yang mungkin mengandung zat pengawet atau gula buatan (bukan gula murni).

Benar, janin juga butuh sejumlah asupan gula untuk tubuh dan berkembang selama masa kehamilan. Namun, kelebihan gula bisa mengakibatkan Mama mengidap gestational diabetes, yang jelas berbahaya bagi keselamatan si Kecil dalam kandungan.

Itulah 4 fakta tentang bubble teayang perlu Mama tahu. Jadi, kalau Mama ngidam bubble tea,sesekali boleh saja, tetapi batasi 1-2 kali dalam sebulan. Plus, pilih jenis bubble tea yang less sugar atau varian smoothies buah.

Bagaimanapun juga, segala sesuatu yang berlebihan tidak baik. Setuju, Ma?

The Latest