7 Komplikasi yang Rentan Terjadi di Trimester Pertama

Waspadai tanda-tanda tak biasa yang muncul di periode waktu ini

14 Januari 2019

7 Komplikasi Rentan Terjadi Trimester Pertama
Pexels/Rawpixel.com

Bahagia memasuki masa kehamilan trimester pertama jangan sampai membuat Mama lengah, ya. Tetap perhatikan kondisi kesehatan Mama.

Perhatikan jika ada tanda-tanda tak biasa yang muncul di waktu ini, Ma. Trimester pertama umumnya juga rentan terjadi beberapa komplikasi.

Jika tak segera diatasi dengan tepat, komplikasi ini juga bisa membahayakan nyawa janin. Oleh sebab itu, pemeriksaan lebih dini ke dokter atau bidan pun menjadi penting.

Nah, apa saja komplikasi yang rentan terjadi di trimester pertama? Berikut informasinya seperti dirangkum oleh Popmama.com:

1. Keguguran

1. Keguguran
Pexels/Trinity Kubassek

Keguguran merupakan salah satu komplikasi yang banyak dialami oleh ibu hamil, terutama di trimester pertama. Ada bermacam-macam penyebab yang bisa memicu keguguran di waktu ini, Ma.

Beberapa di antaranya yakni infeksi, kelainan kromosom, gangguan pembekuan darah, atau ada masalah anatomi pada rahim.

Untuk meminimalkan risiko terjadinya keguguran di trimester pertama, upayakan untuk selalu menerapkan gaya hidup sehat ya, Ma.

Jangan lupa untuk makan makanan menu gizi seimbang, rutin berolahraga, hindari konsumsi minuman beralkohol, serta jauhi paparan asap rokok.

Baca juga: 10 Makanan yang Berpotensi Sebabkan Keguguran Saat Hamil Muda

2. Kehamilan ektopik

2. Kehamilan ektopik
Pexels/Bryan Schneider

Kehamilan ektopik atau ectopic pregnancy terjadi ketika sel telur yang telah terbuahi tumbuh di luar rahim.

Jangan anggap enteng, Ma, kondisi ini bisa memicu nyeri hebat dan perdarahan. Jika pertumbuhan terjadi di tuba fallopi atau saluran indung telur, bisa juga memicu terjadinya area tersebut menjadi bermasalah.

Apabila pendarahan internal sampai terjadi, selain nyeri Mama juga bisa sampai lemas, sesak napas dan perlu dilakukan segera tindakan operasi untuk mencegah masalah lebih lanjut terjadi.

Segera cek ke dokter jika Mama mendadak mengalami nyeri perut dan muncul pendarahan di waktu ini ya, Ma.

Baca juga: Kehamilan Ektopik, Ketika Sel Telur Tumbuh di Luar Rahim

Editors' Pick

3. Gangguan pencernaan

3. Gangguan pencernaan
Freepik

Masalah pada sistem pencernaan juga bisa menjadi salah satu masalah yang terjadi di trimester pertama. Beberapa efek yang terjadi bisa berupa sembelit atau justru diare.

Konstipasi di trimester pertama biasanya terjadi karena perubahan mendadak pada pola makan dan ketidakseimbangan saat mengonsumsi makanan dengan zat besi.

Jika tidak segera dicari tahu penyebab dan diatasi, sembelit pada ibu hamil juga bisa berlanjut menjadi wasir dan darah pada feses.

Sebaliknya, jika Mama mengalami diare, pemeriksaan ke dokter atau bidan juga tetap diperlukan. Terlebih jika kondisi ini terjadi sampai 3-4 hari. Dikhawatirkan bisa berlanjut menjadi dehidrasi dan lemas.

Tetap terapkan diet dengan gizi seimbang dan jangan lupa banyak minum air putih guna mencegah dehidrasi.

Dalam beberapa kasus, diare juga dapat disebabkan oleh keracunan makanan. Jadi, perhatikan selalu kebersihan dan faktor higienis saat Mama makan, ya.

4. Komplikasi kehamilan kembar

4. Komplikasi kehamilan kembar
Freepik/Freepic.diller

Dibandingkan dengan kehamilan janin tunggal, kehamilan kembar memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi. Tanda komplikasi yang perlu Mama perhatikan yakni adanya pendarahan pada vagina.

Komplikasi kehamilan kembar pada trimester pertama di antaranya keguguran pada salah satu janin.

Salah satu penyebabnya adalah embrio yang sudah terdeteksi mendadak ‘terserap’ kembali ke dalam lapisan rahim tanpa gejala.

Apabila sejak pemeriksaan awal diketahui Mama memiliki janin kembar, lebih teliti lagi dalam melakukan aktivitas sehari-hari ya, Ma. Hindari terlalu lelah dan tetap usahakan untuk memiliki waktu cukup untuk beristirahat.

Baca juga: 7 Perbedaan Unik yang Dirasakan Saat Hamil Janin Kembar

5. Gatal pada vagina

5. Gatal vagina
Freepik

Gatal-gatal yang terjadi pada vagina di trimester pertama pada umumnya disebabkan oleh keputihan. Apabila keputihan yang terjadi sudah sampai berbau dan berwarna, maka ini perlu mendapat perhatian lebih lanjut, Ma.

Jika kondisi ini sudah terjadi, apalagi sampai menimbulkan keluhan gatal atau kemerahan pada kulit area organ intim, bisa jadi ini adalah karena infeksi.

Apabila infeksi yang terjadi ini adalah karena penyakit menular seksual atau sexually transmitted diseases, maka risiko paling berbahayanya adalah bisa menular pada janin.

Jaga selalu kebersihan area organ intim ya, Ma. Hindari area tersebut dalam kondisi lembap karena bisa memicu infeksi lebih lanjut.

Ganti celana dalam secara teratur, terutama saat aktivitas Mama sedang banyak. Keringkan dulu sebelum memakai celana dalam, ya.

6. Nyeri saat buang air kecil

6. Nyeri saat buang air kecil
Pexels/Burst

Apakah Mama pernah mengalami nyeri dan ada sensasi terbakar saat buang air kecil? Bisa jadi ini karena infeksi saluran kemih. Saat hamil, perempuan memang menjadi lebih rentan terhadap infeksi ini, Ma.

Selain karena faktor hormonal, bisa juga karena perubahan secara fisik. Saat usia kehamilan semakin besar, janin bertumbuh semakin besar dan menekan kandung kemih.

Akibatnya, kandung kemih pun jadi sulit untuk benar-benar kering dan kondisi inilah yang memicu terjadinya infeksi. Apabila infeksi saluran kemih tidak diobati, efeknya bisa memicu infeksi ginjal atau persalinan prematur.

Baca juga: Cara Mengurangi Sering Buang Air Kecil Saat Hamil

7. Sesak napas

7. Sesak napas
Freepik

Peningkatan kadar progesteron selama trimester pertama juga bisa memicu sesak napas lho, Ma. Apabila Mama mengalaminya, segera hentikan aktivitas apapun yang sedang Mama lakukan.

Cari posisi rileks, misalnya dengan duduk atau berbaring di atas bantal. Apabila masa-masa ini sudah berhasil dilewati, maka biasanya baru akan kembali Mama rasakan nanti di trimester ketiga.

Tepatnya ketika janin sudah tumbuh besar dan mulai mendorong diafragma dan paru-paru.

Tapi perhatikan ya, Ma. Apabila sesak napas yang terjadi sudah dibarengi dengan adanya mengi, jantung berdebar, atau batuk-batuk, segera cek ke dokter. Ada kemungkinan gejala ini merupakan tanda dari komplikasi lainnya.

The Latest