Hormon hCG biasanya dapat terdeteksi dalam urine atau darah pada 10-14 hari usai pembuahan. Pada saat bersamaan, Mama mungkin juga merasakan kram perut disertai keluarnya bercak darah berwarna agak merah muda.
Itulah mengapa jika Mama sudah terlambat haid 1-2 minggu dari tanggal seharusnya, Mama bisa memakai alat tes kehamilan untuk mengetahui apakah hamil atau tidak. Tes kehamilan dilakukan dengan cara memeriksa jumlah kandungan hormon hCG pada urine atau darah mama.
Secara umum, untuk mengecek kehamilan ada dua jenis pemeriksaan.
- Pemeriksaan kuantitatif, dilakukan dengan mengukur jumlah hormon hCG dalam darah. Pengujian sampel darah di laboratorium bisa membuktikan hal ini.
- Pemeriksaan kualitatif, tujuannya mendeteksi peningkatan hormon hCG dalam urine atau darah. Bisa menggunakan alat tes kehamilan atau sampel darah jika Mama memeriksakan diri di rumah sakit.
Sebagai catatan, sampel darah bisa diambil kapan saja guna mengecek kadar hCG. Sedangkan jika Mama memakai sampel urine, lebih baik mengambil urine pertama pada pagi hari. Pada waktu tersebut, kadar hormon hCG tergolong paling tinggi. Meski demikian, ada pula alat tes kehamilan yang bisa dipakai dengan sampel urine kapan saja.