7 Cara Memberi Tahu Atasan Tentang Kehamilan

Jangan takut, Ma, begini caranya!

7 Maret 2019

7 Cara Memberi Tahu Atasan Tentang Kehamilan
Freepik/pressfoto

Berita kehamilan biasanya jadi kabar yang membahagiakan. Tetapi belum tentu bagi kantor tempat Mama bekerja ya, Ma.

Apalagi jika dalam aturan pekerjaan tertentu Mama harus menangguhkan kehamilan.

Karena itu dalam kondisi-kondisi tertentu, memberi tahu atasan di kantor tentang kehamilan Mama mungkin bisa menjadi sedikit menegangkan.

Namun jangan kahwatir, Ma! Popmama.com punya beberapa tips bagaimana menyampaikan berita kehamilan dengan atasan di kantor agar lebih mudah diterima.

1. Putuskan waktu yang tepat untuk memberi tahu atasan

1. Putuskan waktu tepat memberi tahu atasan
Freepik/yanalya

Jika Mama bekerja dengan risiko tinggi, misalnya banyak bersinggungan dengan hal-hal yang bisa membahayakan kehamilan seperti melibatkan bahan kimia atau paparan lingkungan yang kurang sehat.

Sebaiknya sampaikan berita kehamilan Mama segera mungkin setelah mendapat konfirmasi dari dokter kandungan.

Hal itu memungkinkan agar atasan bisa membantu mengurangi risiko yang bisa membahayakan kehamilan selama Mama bekerja.

Jika pekerjaan Mama tidak berisiko pada kehamilan, Mama bisa sampaikan berita kehamilan ini setelah benar-benar yakin.

2. Atasan harus tahu lebih dulu dari yang lain

2. Atasan harus tahu lebih dulu dari lain
Freepik/katemangostar

Dalam hidup Mama, suami mungkin akan menjadi orang pertama yang tahu tentang kehamilan ini.

Tetapi dalam lingkungan kantor, sebaiknya atasan-lah yang menjadi orang pertama yang mengetahui tentang kehamilan Mama.

Memberi tahu rekan di kantor memang penting. Tetapi ketika atasan menjadi orang terakhir yang tahu tentang kehamilan Mama, itu terlihat sangat tidak profesional.

Editors' Pick

3. Tentukan tempat dan kondisi yang tepat

3. Tentukan tempat kondisi tepat
Freepik/javi_indy

Ini juga menjadi hal yang penting. Mama harus menentukan kondisi dan tempat yang tepat untuk membicarakan hal ini.

Cobalah berbicara dengan atasan ketika ia tidak terlalu sibuk, tidak sedang terburu-buru, dan tidak dalam suasana hati yang kurang baik.

Mama juga harus memutuskan di mana akan memberi tahu atasan. Sebaiknya hindari memberi tahunya di depan rekan kerja lainnya.

Hal ini harus dibicarakan 4 mata ya, Ma. Bicarakanlah di ruangan yang lebih tenang.

4. Jangan takut

4. Jangan takut
Freepik/peoplecreations

Banyak yang takut untuk memberi tahu atasan tentang kehamilan . Mereka merasa bahwa mereka akan kehilangan pekerjaan setelahnya.

Perlu diketahui, kehilangan pekerjaan karena kehamilan dianggap sebagai diskriminasi.

Seharusnya Mama terlindungi dari jenis tindakan ini, kecuali jika memang tertera dalam kontrak kerja Mama.

5. Bicarakan rencana kerja selama hamil

5. Bicarakan rencana kerja selama hamil
Freepik/katemangostar

Cobalah untuk mendiskusikan bagaimana beban pekerjaan Mama saat hamil.

Apakah ada kemungkinan akan memengaruhi kehamilan? Apa ada proyek besar yang harus Mama tangani saat mendekati due date?

Tidak ada salahnya mendiskusikan semua itu dengan atasan. Jika terasa berat, atasan biasanya akan sedikit mengubah pola kerja Mama. Bersiaplah jika memang ada kemungkinan Mama harus dipindahkan ke divisi lain, ya.

6. Bicarakan tentang karyawan pengganti

6. Bicarakan tentang karyawan pengganti
freepik

Kita tahu, selama hamil apa pun bisa terjadi. Bukannya pesimis, tetapi risiko terburuk memang selalu ada.

Atasan mungkin khawatir tentang karyawan yang akan menggantikan posisi Mama jika mengalami kondisi tertentu atau darurat.

Pertimbangkan dengan atasan untuk mempersiapkan karyawan pendamping yang dapat membantu pekerjaan Mama dalam kondisi-kondisi darurat. Orang ini juga bisa diperlukan saat Mama sedang cuti melahirkan.

7. Bersikaplah profesional

7. Bersikaplah profesional
Freepik/nensuria

Meskipun sedang hamil, ingatlah bahwa Mama tetap karyawan yang harus bersikap profesional.

Meskipun mungkin ada beberapa hal yang benar-benar tidak bisa Mama tangani, tetapi jangan sampai menjadi “tuan putri” yang terus mengharapkan semua orang untuk membantu menyelesaikan pekerjaan Mama.

Hal ini hanya akan membuat Mama dianggap tidak profesional dan malah bisa membuat rekan kerja kesal serta atasan akan kecewa pada Mama.

Ingat, tetap lakukan yang terbaik pada pekerjaan meski Mama sedang hamil. Jangan ragu untuk mengkomunikasikan dengan atasan jika mengalami kesulitan dalam pekerjaan.

Mama harus lebih terbuka dan jujur, ya! Selamat menikmati kehamilan!

Topic:

The Latest