Dikaruniai anak lagi setelah memiliki anak tentu akan membawa keceriaan baru bagi keluarga. Sebelum memberitakan mengenai kehamilan kepada anak, Mama mungkin bertanya-tanya bagaimana reaksi anak. Mama mungkin akan mendapatkan pelukan hangat serta jeritan bersemangat dari calon kakak.
Tetapi alih-alih mendapatkan respons yang bersemangat, si sulung bisa jadi justru mengajukan pertanyaan: “Kenapa harus punya adik?”
Apakah ia berpikir bahwa Mama tidak sayang lagi padanya? Atau Mama mungkin khawatir jika ia tidak akan menyukai adiknya kelak.
Momen ini mungkin tidak berjalan seperti yang Mama harapkan. Tapi mereka adalah makhluk kecil dengan pikiran dan emosi yang besar. Pengumuman mengenai kehamilan dapat mengubah dunia mereka sepenuhnya. Jadi, sangat penting untuk melakukannya dengan benar, Ma.
Ini berarti menemukan keseimbangan yang baik antara fakta dan empati, menurut Erica Reischer, seorang psikolog yang berbasis di California dan penulis What Great Parents Do.
“Jangan melakukan pemberitahuan secara berlebihan,” sarannya. "Dan jika mereka benar-benar menunjukkan reaksi tertentu yang tidak seperti Mama harapkan, lanjutkan saja."
Sebagai permulaan, hindari acara pengumuman akan kehamilan yang berlebihan. Alih-alih mengundang banyak orang, Mama dapat melakukannya dengan suami dan anak saja. Lalu bagaimana selanjutnya?
Berikut Popmama.com merangkum beberapa cara mengumumkan kehamilan pada anak berdasarkan usianya. Penasaran? Yuk, simak ulasan berikut, Ma!
