Jika dikonsumsi oleh orang dewasa normal, serai mungkin tidak berpotensi alergi. Tetapi, jika sudah dikonsumsi dalam bentuk ekstrak atau minyak, konsentrasi zat yang tinggi bisa menimbulkan alergi yang berdampak pada komplikasi kesehatan. Meski Mama mungkin tidak biasa mengidap alergi, tetapi bisa saja tubuh bereaksi terhadap minyak serai, yang ditandai dengan gejala berikut ini:
- Iritasi kulit,
- sensasi terbakar,
- muncul ruam pada kulit.
Minyak esensial atau minyak atsiri sangatlah pekat. Jadi sebaiknya dihindari penggunaannya selama kehamilan. Jika Mama memang ingin menggunakannya, disarankan untuk mengencerkannya dengan carrier oil. Campurkan 1-2 tetes minyak serai dengan carrier oil, barulah digunakan untuk memijat.
Karena efek serai paling kuat pada hati dan ginjal, penggunanya harus selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi produk sereh. Jika Mama menderita penyakit yang berhubungan dengan hati atau ginjal, atau pernah mengalaminya di masa lalu, sebaiknya hindari konsumsinya sama sekali.
Serai adalah agen yang berpotensi berbahaya selama kehamilan, dan aturan termudah untuk diikuti adalah menghindarinya sama sekali. Jika Mama ingin menggunakannya selama kehamilan, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Nah, itulah informasi mengenai keamanan penggunaan sereh saat hamil. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.