Pengaruh Alergi terhadap Kehamilan, Apakah Berbahaya?

Alergi merupakan reaksi kulit yang disebabkan oleh alergen

25 September 2022

Pengaruh Alergi terhadap Kehamilan, Apakah Berbahaya
Freepik/senivpetro

Awal kehamilan menjadi momen yang paling bahagia karena sebentar lagi akan ada si Kecil yang menjadi bagian dari hidup Mama dan Papa.

Sebaliknya, awal kehamilan juga bisa menjadi hal yang paling melelahkan bagi Mama, karena adanya perubahan-perubahan yang dapat memengaruhi suasana hati dan rutinitas mama.

Mudah lelah, mual, kram perut, dan mood swing membuat Mama merasa tidak nyaman di minggu awal kehamilan. Belum lagi, jika Mama memiliki riwayat alergi yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan selama kehamilan.

Alergi selama kehamilan tentunya membuat Mama bertanya-tanya apakah alergi dapat memengaruhi kehamilan mama?

Berikut Popmama.commerangkum pengaruh alergi terhadap kehamilan yang perlu Mama ketahui!

Penyebab Alergi selama Kehamilan

Penyebab Alergi selama Kehamilan
Freepik/dragan_gordic

Alergi merupakan suatu reaksi yang dihasilkan dari sistem imunitas tubuh manusia terhadap zat tertentu atau yang biasa disebut alergen.

Selama kehamilan, alergi menjadi hal yang sangat umum terjadi pada Mama, terutama yang memiliki riwayat alergi jangka panjang. Kondisi ini tidak hanya di rasakan oleh Mama yang memiliki riwayat alergi, melainkan dapat terjadi pada Mama yang baru menyadari gejala alergi.

Dilansir dari What to Expect, rinitis merupakan alergi yang sering diderita oleh ibu hamil. Selain itu, rinitis juga bergantung pada penyebab alergi yang ada di lingkungan sekitar.

Terdapat beberapa pemicu lainnya yang menjadi suspek penyebab reaksi alergi pada Mama, seperti jamur, debu, dan bulu dari hewan peliharaan.

Editors' Pick

Gejala Alergi selama Kehamilan

Gejala Alergi selama Kehamilan
Freepik/yanalya

Alergi memiliki gejala yang berbeda-beda pada setiap orang tergantung pada sistem kekebalan tubuh masing-masing.

Sama seperti gejala alergi pada umumnya, adapun beberapa gejala alergi yang umum selama kehamilan meliputi:

  • gatal dan berair di sekitar mata,
  • bersin,
  • pilek,
  • sakit dan gatal pada tenggorokan,
  • sinus, dan
  • sesak nafas.

Apabila Mama memiliki jenis alergi rinitis, kemungkinan Mama akan mengalami gejala-gejala seperti berikut:

  • sering bersin,
  • hidung tersumbat,
  • pilek,
  • sakit kepala, dan
  • merasa gatal di area mata, mulut, dan kulit.

Apakah Alergi Berpengaruh pada Kehamilan?

Apakah Alergi Berpengaruh Kehamilan
Freepik

Alergi bukanlah penyakit serius yang dapat menggangu kesehatan mama dan bayi di dalam kandungan. Meskipun demikian, terdapat kondisi terburuk yang perlu diwaspadai dan segera di tangani oleh dokter, seperti reaksi alergi berat atau syok anafilaktik atau anafilaksis yang dapat mengancam nyawa mama dan janin.

Selain itu, beberapa gejala alergi yang cenderung menyebabkan asma dapat memengaruhi kandungan yang menimbulkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti risiko keguguran, berat badan bayi lahir rendah, dan kelahiran prematur.

Meskipun terbilang alergi biasa tidak membahayakan bayi di kandungan, ada baiknya Mama perlu berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan informasi dan tips mengenai pencegahan terjadinya kondisi terburuk.

Perawatan dan Pengobatan Alergi selama Kehamilan

Perawatan Pengobatan Alergi selama Kehamilan
Freepik/lookstudio

Banyak plihan obat alergi yang efektif dalam membantu menyembuhkan alergi. Namun, tidak semua obat tersebut bisa dikonsumsi ketika hamil.

Maka dari itu, sangat diperlukan adanya konsultasi dengan dokter ketika mengalami alergi saat hamil untuk mendapatkan resep dan rekomendasi obat yang aman untuk dikonsumsi.

Dilansir dari Allergy and Asthma Network, penanganan pertama yang direkomendasikan oleh dokter adalah mengurangi gejala alergi yang tidak melibatkan obat-obatan. Namun, dokter akan menyarankan untuk menggunakan semprotan hidung saline, irigasi hidung atau strip hidung untuk mengurangi gejala.

Selain itu, terdapat beberapa jenis obat oral untuk alergi yang aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil yang dilansir dari What to Expect, seperti:

  • Antihistamin yang dapat digunakan untuk mengobati gejala alergi hidung dan rinitis. Penggunaan obat ini disarankan untuk dikonsumsi setelah di trimester kedua.
  • Benadryl (diphenhydramine) sangat direkomendasikan untuk mengobati alergi selama kehamilan.
  • Claritin (loratadine) yang biasanya aman untuk digunakan dan obat ini tidak disarankan untuk usia kehamilan di trimester pertama. Ada baiknya untuk konsultasi ke dokter mama.
  • Chlor-Trimeton (chlorpheniramine) dan triprolidineyang biasanya direkomendasikan sebagai alternatif dan diberikan secara terbatas.

Tidak hanya itu, ada beberapa jenis obat oral untuk alergi yang tidak direkomendasikan oleh dokter untuk dikonsumsi ibu hamil, yaitu:

  • Dekongestan yang memiliki kandungan pseudoephedrine atau phenylephrine yang sangat tidak direkomendasikan selama hamil, terutama di usia kandungan trimester pertama. Terkadang, dokter akan memberikan obat ini terbatas hanya sekali atau dua kali selama sehari.
    Jika dikonsumsi terlalu banyak, akan mengakibatkan terjadinya pembatasan aliran dari ke plasenta.
  • Suntikan alergi sangat tidak disarankan selama kehamilan karena akan berdampak pada perubahan sistem kekebalan yang berfluktuasi dan menyebabkan reaksi yang tak terduga.

Perlu diingat kembali bahwa semua rekomendasi obat di atas perlu dikonsultasikan dengan dokter sebelum dikonsumsi. Nantinya, dokter akan mempertimbangkan penggunaan obat mana yang tepat dengan menyesuaikan tingkat keparahan alergi.

Tips Mencegah Alergi selama Hamil

Tips Mencegah Alergi selama Hamil
Freepik/lookstudio

Penanganan alergi tidak hanya menggunakan obat saja, melainkan ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah sekaligus penanganan untuk meringankan gejala alergi saat hamil yang dilansir dari Allergy and Asthma Network, seperti:

  • menjauh dari orang yang sedang merokok, karena paparan asap rokok dapat memperburuk alergi dan tidak baik untuk Mama dan kandungan.
  • menjauh dari beberapa penyebab alergi, seperti debu, bulu hewan peliharaan dan serbuk sari.

Selama kehamilan, alergi dapat dikategorikan aman dan tidak memengaruhi kehamilan mama. Hanya saja, jika Mama memiliki asma yang disebabkan oleh alergi, hal ini tentunya tidak aman dan harus segera mendapatkan penanganan lebih lanjut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain itu, tidak semua obat dapat digunakan selama kehamilan. Maka dari itu, penting bagi Mama untuk selalu bertanya dan berkonsultasi ke dokter mengenai obat alergi yang aman untuk dikonsumsi selama hamil.

Itu tadi mengenai pengaruh alergi terhadap kehamilan yang perlu Mama ketahui. Jaga kesehatan selalu, ya, Ma!

Baca juga :

The Latest