Sebagai aturan umum, monitor detak jantung janin di rumah tidak dianjurkan. Banyak ibu membeli fetal doppler atau alat pengukur detak jantung berukuran saku di Amerika Serikat. Ini memudahkan mereka untuk selalu terhubung dengan bayi. Meskipun tampak menarik, perangkat ini tidak disetujui oleh Food and Drug Administration di sana. Fetal doppler ini juga banyak dijual di Indonesia. Pastikan Mama berkonsultasi dengan dokter soal keamanannya.
Meskipun tidak ada bukti adanya kerusakan karena pencitraan USG dan monitor detak jantung, penggunaan perangkat ini secara hati-hati oleh penyedia layanan kesehatan yang terlatih sangat penting, Ma.
USG dapat sedikit memanaskan jaringan dan dalam beberapa kasus, USG juga dapat menghasilkan gelembung yang sangat kecil (kavitasi) di beberapa jaringan, menurut Shahram Vaezy, seorang insinyur biologi dari FDA.
Efek jangka panjang dari pemanasan dan kavitasi jaringan tidak diketahui. Oleh karena itu, monitor jantung janin harus dilakukan hanya ketika ada kebutuhan medis oleh para profesional terlatih, termasuk bidan dan dokter.
Nah, sekarang Mama sudah mengetahui pentingnya memonitor perkembangan detak jantung bayi. Jika Mama merasa ada yang tidak sesuai, segera konsultasikan dengan dokter kandungan.