Studi Terkini: Rasa Mual Bisa Terjadi Mulai Hari Ketiga Kehamilan

Dilakukan penelitian pada 256 ibu hamil untuk hasil tersebut

31 Maret 2021

Studi Terkini Rasa Mual Bisa Terjadi Mulai Hari Ketiga Kehamilan
Freepik/praisaeng

Bicara soal tanda kehamilan, hampir semua orang akan menempatkan morning sickness di peringkat atas. Biasanya gejala ini akan tampak di minggu-minggu awal kehamilan dengan tingkat keparahan yang bervariasi.

Beberapa orang mungkin tidak mengalami masalah berarti, namun tidak sedikit yang mengalami mual muntah parah hingga harus menjalani perawatan intensif.

Berikut ini Popmama.com melansir Very Well Family, memaparkan tentang studi baru yang menyebutkan bahwa rasa mual bisa terjadi mulai hari ketiga kehamilan.

1. Kapan morning sickness mulai terjadi?

1. Kapan morning sickness mulai terjadi
Freepik/comzeal

Mari kita bahas mulai dari faktanya bahwa penyebutan morning sickness sebenarnya sedikit kurang tepat. Mual muntah dan rasa tidak nyaman lain bukan hanya muncul saat pagi sebagaimana yang disebutkan, melainkan bisa terjadi sepanjang hari.

Sementara itu, hingga saat ini belum ada yang bisa menjelaskan penyebab pastinya. Selama ini, para ahli meyakini bahwa morning sickness secara intens mulai terlihat sekitar usia 4-6 minggu kehamilan.

Meski demikian, baru-baru ini para ahli menemukan sebuah fakta yang mengejutkan. Sebuah penelitian yang dilakukan di Sekolah Medis Warwick dan Departemen Statistik di Universitas Warwick mengungkap bahwa mual muntah mungkin sudah muncul hanya tiga hari setelah kehamilan.

Editors' Pick

2. Kesalahan perhitungan usia kehamilan

2. Kesalahan perhitungan usia kehamilan
Freepik/freepik

Selama ini, perhitungan usia kehamilan dilakukan berdasarkan LMP (last menstrual period) atau tanggal terakhir menstruasi. Sayangnya, perhitungan dengan cara tersebut kini dirasa tidak lagi efektif. Banyak faktor yang membuatnya sulit untuk menjadi patokan.

Misalnya, tidak semua perempuan ingat kapan terakhir kali haid. Lagipula, tidak sedikit yang mengalami periode menstruasi tidak teratur sehingga akan kebingungan jika ditanya soal LMP. Hal ini semakin menambah abu-abu banyak hal tentang apa yang terjadi di awal kehamilan.

3. Studi terkini

3. Studi terkini
Pixabay/kaboompics

Untuk memecahkan teka-teki ini, para ilmuwan Warwick yang dipimpin oleh Profesor Roger Gadsby, MBE melakukan penelitian pada 256 ibu hamil. Hasil penelitian mereka telah dipublikasikan di BMC Pregnancy and Childbirth dan dianggap sebagai penemuan yang akan memberikan kontribusi besar.

Para responden diminta mencatat gejala yang dialami setiap hari dalam sebuah buku diari. Selain itu, mereka juga diminta menuliskan tanggal terakhir menstruasi dan tanggal ovulasi yang dikonfirmasi lewat tes urine.

Penelitian tersebut mengungkap bahwa sebagian besar partisipan mengalami sickness hanya 8-10 hari dari ovulasi, atau kurang lebih tiga hari setelah kehamilan terjadi.

“Kami sekarang mengetahui waktu yang lebih tepat terkait kapan gejala (sickness kehamilan) bermula. Hal ini memungkinkan peneliti mencari tahu penyebab kondisi ini dengan memusatkan penelitian pada bingkai waktu pendek tersebut dan untuk menguji apa yang terjadi pada ibu, dalam proses perkembangan embrio dan apa saja yang mereka alami selama jangka waktu yang singkat ini," ungkap Profesor Roger Gadsby, MBE.

"Kami terkejut karena ada jendela waktu sempit sekitar tiga hari (hari 8-10 hari setelah ovulasi) ketika sickness kehamilan mulai muncul," lanjutnya.

4. Akankah penemuan ini membawa perubahan?

4. Akankah penemuan ini membawa perubahan
Freepik/tirachardz

Jawabannya tentu saja adalah 'ya'. Dengan penemuan fakta ini, kehamilan akan dapat dideteksi lebih awal sehingga peneliti bisa melakukan penelitian lebih lanjut tentang apa yang terjadi sebelum morning sickness benar-benar terjadi secara intens.

Penemuan ini sekaligus meningkatkan okurensi morning sickness pada perempuan hamil. Artinya, saat ini diketahui 94 persen kehamilan akan disertai dengan gejala ini. Jumlah ini jauh lebih besar dari fakta yang ditemukan sebelumnya.

Meski demikian, Mama tidak perlu khawatir dengan munculnya morning sickness. Pada dasarnya, gejala ini adalah tanda bahwa kehamilan dalam kondisi normal dan sehat. Hal ini bersifat temporer, dan rata-rata hanya berlangsung hingga usia kehamilan 12 minggu.

5. Bagaimana mengatasi morning sickness?

5. Bagaimana mengatasi morning sickness
Freepik

Banyak orang sepakat bahwa morning sickness adalah efek samping tidak menyenangkan dari kehamilan. Selain mengganggu aktivitas, Mama nyaris tidak bisa melakukan apapun untuk menghilangkannya. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena merupakan tanda alami yang akan hilang dengan sendirinya. 

Meski demikian, jika gejala ini muncul, jangan sampai menunda makan. Tidak perlu menunggu lapar dan makanlah dengan cukup. Pilih asupan yang mengandung karbohidrat tinggi namun rendah lemak. Namun Mama harus menghindari makan pedas, asin, atau yang memiliki protein tinggi. 

Sherry Ross, MD, ahli kandungan di Pusat Kesehatan Providence Saint John, Santa Monica, California menyarankan untuk mengonsumsi BRAT (Banana, Rice, Applesauce, Toast). 

Selain itu, Mama juga boleh mengonsumsi minuman berkarbonasi yang dingin dan jernih, sedikit-sedikit namun sering. Selain itu, disarankan pula Mama mengonsumsi vitamin B6 dengan 25 mg sebanyak tiga kali sehari.

Nah itulah informasi mengenai fakta terbaru bahwa rasa mual bisa terjadi sejak hari ketiga kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.

Baca juga:

The Latest