Studi dilakukan pada 596 perempuan yang hamil kurang lebih 15 tahun sebelumnya. 18 persen responden mengalami tekanan darah tinggi saat kehamilan, sedangkan sisanya memiliki kondisi yang normal saat itu.
Penelitian dilakukan lewat rangkaian tes untuk mengetahui fungsi kognitif pada perempuan. Hasilnya kemudian dibandingkan baik dengan yang memiliki tekanan darah tinggi saat hamil dan mereka yang tidak.
Pada dasarnya kemampuan kognitif mereka sama, namun perempuan yang mengalami tekanan darah tinggi cenderung mengalami masalah memori dan pembelajaran verbal.
"Pembelajaran verbal adalah bagian dari memori dan berhubungan dengan pembelajaran sesuatu lewat kata-kata (listening/reading)," ungkap Dr. M.A. Ikram selaku ketua tim penulis.
"Komplikasi darah tinggi selama kehamilan bisa membawa efek jangka panjang. Karenanya, selain secara fisik, perempuan harus melakukan perawatan ekstra untuk menjaga kesehatan jantung dan otak," lanjutnya.