5 Risiko Kehamilan Kembar, Ada Kelahiran Prematur hingga Anemia

Tidak sembarangan, hamil kembar memiliki dobel risiko yang perlu diperhatikan

14 Januari 2022

5 Risiko Kehamilan Kembar, Ada Kelahiran Prematur hingga Anemia
Freepik/Freepik.diller

Baik kehamilan kembar maupun tidak sama-sama memiliki risiko. Tetapi, kehamilan kembar sudah tentu akan menempatkan Mama dan bayi pada risiko yang lebih kompleks daripada kehamilan tunggal.

Pada kehamilan kembar, Mama dituntut untuk memenuhi semua kebutuhan selama masa kehamilan lebih banyak daripada kehamilan tunggal. Termasuk untuk jadwal pemeriksaan kehamilan.

Hal ini dilakukan agar dokter dapat terus memantau beragam risiko yang mungkin saja terjadi pada Mama dan si Kecil.

Berikut ini beberapa risiko kehamilan kembar yang sudah Popmama.com rangkum dari berbagai sumber, yang perlu Mama perhatikan. Baca di sini!

1. Kelahiran prematur pada bayi kembar

1. Kelahiran prematur bayi kembar
Freepik/Praisaeng

Kelahiran prematur merupakan satu kondisi yang sering terjadi pada kehamilan kembar. Biasanya bayi-bayi kembar akan lahir pada usia kandungan kurang dari 37 minggu.

Fakta menariknya adalah semakin banyak jumlah janin yang dikandung, maka semakin tinggi pula risiko bayi lahir secara prematur.

Pada kehamilan kembar dua rata-rata akan lahir ketika kandungan berusia 36 minggu, kembar tiga 32 minggu, kembar empat 30 minggu, sedangkan kembar lima 29 minggu.

Selain itu, bayi-bayi yang lahir prematur memiliki kemungkinan masalah kesehatan yang ringan hingga berat seperti cacat permanen.

Editors' Pick

2. Memiliki risiko lebih besar untuk lahir dengan berat badan rendah

2. Memiliki risiko lebih besar lahir berat badan rendah
Freepik.com/kamranAydinov

Menurut tenaga ahli, lebih dari setengah bayi kembar lahir dengan berat badan lahir rendah, dengan berat kurang dari 2,5 kilogram.

Hal ini tentunya membuat bayi-bayi kembar memiliki peningkatan risiko masalah kesehatan setelah lahir, seperti:

  • Penglihatan dan gangguan pendengaran,
  • Cacat mental,
  • Cerebral palsy.

Namun, perlu diketahui bahwa hal ini mungkin terjadi jika bayi lahir sebelum 32 minggu atau beratnya kurang dari 1,5 kilogram.

4. Twin-twin Transfusion Syndrome yang mempengaruhi kondisi bayi

4. Twin-twin Transfusion Syndrome mempengaruhi kondisi bayi
parenting.firstcry.com

Kondisi Twin-twin Transfusion Syndrome (TTTS) ini mempengaruhi sekitar 10 persen dari kembar identik, yang berbagi plasenta.

TTTS berkembang ketika hubungan antara pembuluh darah bayi memungkinkan satu bayi mendapatkan terlalu sedikit darah dan yang lainnya terlalu banyak.

Untuk kondisi ini, dokter dapat mengobatinya dengan operasi laser untuk menutup sambungan pembuluh darah atau dengan amniosentesis untuk mengalirkan kelebihan cairan ketuban.

4. Memiliki risiko 2 kali lipat lebih besar untuk mengalami preeklamsia dan diabetes

4. Memiliki risiko 2 kali lipat lebih besar mengalami preeklamsia diabetes
parents.com

Ibu dengan kehamilan kembar akan memiliki dua kali lebih mungkin risiko mengalami preeklamsia dan juga diabetes.

Beberapa gejala preeklamsia yang sering muncul seperti pembengkakan, sakit kepala, dan juga perubahan kemampuan penglihatan.

Sedangkan jika Mama mengalami diabetes gestasional, ini akan ditandai dengan sering merasa haus, sering buang air kecil, kelelahan, mual, penglihatan menjadi kabur dan terdapat gula di dalam urine.

Kehamilan kembar memiliki 4-10 persen risiko untuk mengalami diabetes gestasional.

Oleh sebab itu, pastikan Mama tetap mengontrol setiap nutrisi yang masuk ke dalam tubuh selama kehamilan.

Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala preeklamsia atau diabetes pada kehamilan Mama agar segera diobati.

Jika tidak segera diobati, preeklamsia dapat membuat bayi kekurangan oksigen dan nutrisi bahkan dapat merusak organ tubuh si Kecil.

5. Mengalami anemia defisiensi besi karena kurang sel darah merah

5. Mengalami anemia defisiensi besi karena kurang sel darah merah
bubhub.com.au

Kurangnya sel darah merah yang sehat akibat jumlah zat besi terlalu sedikit dapat menyebabkan kelahiran prematur.

Jadi, pastikan untuk menambahkan zat besi ke dalam menu makan Mama serta lengkapi dengan vitamin yang juga dapat mendukungnya.

Tentu saja Mama wajib melakukan konsultasi terlebih dulu untuk menentukan kebutuhan yang sesuai.

Itulah risiko kehamilan kembar. Tetapi, dengan melakukan konsultasi dan perawatan prenatal yang baik, Mama tetap bisa menikmati kehamilan kembar dengan sehat dan tetap bahagia.

Baca juga:

The Latest