Sayangnya, risiko dari kehamilan pada usia 40 tahun dikatakan lebih banyak dibanding manfaatnya. Menurut dr. Vetta Fegitalasky, Sp.OG, hamil di usia 40-an dapat meningkatkan potensi komplikasi karena kondisi tubuh yang secara umum sudah menurun.
Kehamilan pada usia senior berpotensi mengalami kondisi medis. Seperti endometriosis, fibroid rahim, dan gangguan tuba falopi. Selain itu, risiko komplikasi kehamilan pun meningkat, contohnya berupa beberapa hal berikut:
- Tekanan darah tinggi
- Preeklamsia
- Diabetes gestasional
Tak hanya pada ibu hamil, risiko masalah kesehatan pun berpotensi terjadi pada janin. Risiko bagi janin antara lain:
- Lahir dengan kelainan genetik
- Bayi lahir dengan berat badan berlebih
- Terjadi plasenta previa atau plasenta bayi menutupi sebagian atau seluruh serviks dan meningkatkan pendarahan
- Keguguran atau bayi lahir mati. Pada usia 40 tahun, 27 persen kehamilan berakhir keguguran. Persentase tersebut lebih tinggi dibanding kehamilan pada usia 30 tahun yang hanya berpotensi 16 persen
- Kelahiran dengan operasi caesar.
Sekarang Mama sudah mengetahui tentang manfaat dan risiko hamil di usia 40 tahun. Diskusikan juga dengan dokter yang menangani Mama, ya!
Semoga informasi ini bisa membantu Mama dalam membuat keputusan.