Kehamilan Kimiawi: Gejala, Penyebab, dan Perawatannya

Kehamilan kimia, juga dikenal sebagai kehamilan biokimiawi, didefinisikan sebagai keguguran yang sangat awal yang terjadi sebelum 5 minggu hamil.

Kehamilan ini memiliki beberapa gejala, seperti:

• Bercak ringan atau perdarahan yang lebih berat dengan atau tanpa kram,
• Menstruasi terlambat selama 10 hari atau lebih,
• Hasil test pack positif, namun berubah negatif ketika Mama mencoba lagi,
• Keluar bercak darah sekitar satu minggu sebelum periode haid berikutnya,
• Kram perut ringan,
• Keluar darah setelah hasil testpack dinyatakan positif,
• Kadar HcG rendah,
• Darah yang menggumpal.

Menurut NHS, selama 12 minggu pertama perdarahan vagina kehamilan dapat menjadi tanda keguguran atau kehamilan ektopik. Jika Mama khawatir, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter atau bidan.

Kehamilan kimiawi biasanya terjadi di awal kehamilan, bahkan sebelum kehamilan terdeteksi lewat USG.

Biasanya dalam banyak kasus, Mama akan mendapatkan hasil positif dari tes kehamilan tetapi kemudian mengalami pendarahan setelah itu.

Tes darah dilakukan untuk mencari tahu apa yang terjadi. Tes darah ini dapat menentukan apakah hormon kehamilan perempuan menurun alih-alih meningkat. Bila ini terjadi, kemungkinan besar Mama mengalami kehamilan kimiawi.

Kehamilan kimiawi terjadi ketika telur menjadi dibuahi tetapi implantasi belum selesai. Kehamilan kimiawi dapat terjadi karena kelainan kromosom dengan perkembangan janin.

Selain itu, berikut beberapa penyebab kehamilan kimiawi:

• Infeksi termasuk klamidia atau sifilis,
• Implantasi di luar rahim - kehamilan ektopik,
• Kelainan rahim,
• Penyakit tiroid yang tidak diobati,
• Kadar hormon yang abnormal,
• Lapisan uterus tipis,
• Faktor usia.

Apakah Mama akan mengalami perdarahan yang lama atau singkat? Kondisi ini berbeda-beda untuk setiap orang. Ada yang mengalami perdarahan hanya beberapa jam. Namun, ada juga yang mengalaminya sampai seminggu.  

Jika ini berlangsung selama berminggu-minggu, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter ya, Ma.

Kebanyakan keguguran terjadi dalam 12 minggu pertama. Keguguran lebih umum daripada kebanyakan orang menyadari dan diperkirakan bahwa 1 dari 8 kehamilan berakhir dengan keguguran.

Selama usia 0-6 minggu pertama dapat memainkan faktor dalam kehilangan kehamilan awal dengan penelitian lain yang menunjukkan bahwa perempuan berusia 35-39 memiliki risiko 75 persen dan perempuan berusia 40 ke atas adalah 5 kali lipat.

Kebanyakan perempuan tidak menyadari jika mereka mengalami keguguran seperti ini karena sering kali disalahartikan sebagai periode yang terlambat.

Jika Mama mengalami kehamilan kimiawi, biasanya Mama akan pulih dengan cepat dan tidak membutuhkan perawatan khusus.

Jika Mama berpikir untuk mencoba hamil segera setelah keguguran awal, dokter mungkin akan menyarankan untuk menunggu selama beberapa saat.

Dokter juga mungkin akan melakukan pembersihan rahim atau kuret untuk mengeluarkan jaringan yang tersisa bila tidak dikeluarkan secara alami oleh tubuh.

Selain fisik, Mama juga perlu memperhatikan kesehatan mental. Keguguran adalah hal yang berat bagi para mama. Jangan ragu untuk berbagi dengan suami, keluarga, dan teman. Jika Mama membutuhkan bantuan profesional, jangan malu untuk berkonsultasi.

Kehamilan adalah hal yang membahagiakan bagi pasangan dan keluarga. Penting untuk diketahui bahwa keguguran bukan hal yang tabu dan kesalahan mama semata.

Sekarang Mama sudah mengetahui tentang kehamilan kimiawi, gejala, penyebab, dan perawatannya. Semoga selalu sehat, Ma!