Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik/8photo
Freepik/8photo

Kehamilan membuat Mama terbiasa dengan sedikit rasa tidak nyaman di sekujur tubuh, mulai dari payudara yang nyeri hingga punggung yang sakit. Namun, jika Mama mengalami kram dan nyeri perut bawah pada saat hamil, Mama mungkin perlu sedikit khawatir.

Rasa tidak nyaman di perut selama kehamilan adalah hal yang normal, tetapi terkadang dapat menjadi tanda masalah yang memerlukan perhatian medis.

Meski sedang hamil, Mama mungkin ingin berpuasa. Namun bila Mama mengalami kram perut bawah saat berpuasa, apakah kondisi ini normal? Apa yang perlu Mama ketahui mengenai kram perut bawah saat berpuasa pada ibu hamil? Simak ulasan Popmama.com berikut ini untuk mengetahui jawabannya, ya, Ma.

Normalkah bila Ibu Hamil Mengalami Kram Perut?

Freepik

Dilansir dari laman What To Expect, kram perut dan nyeri lambung selama kehamilan adalah hal yang umum. Kram pada awal kehamilan dapat dikaitkan dengan banyak gejala kehamilan biasa, termasuk sembelit dan peningkatan aliran darah ke rahim.

Kemudian pada masa kehamilan, nyeri kehamilan dapat dikaitkan dengan gejala normal seperti kontraksi Braxton Hicks dan nyeri ligamen bulat.

Namun, terkadang nyeri perut selama kehamilan dapat menjadi tanda kondisi yang memerlukan perhatian medis, seperti infeksi saluran kemih, keguguran, persalinan prematur, atau preeklamsia. Sebaiknya hubungi dokter untuk mengetahui gejala apa pun yang Mama khawatirkan.

Berikut ini adalah penyebab umum nyeri perut dan kram selama kehamilan yang dapat terjadi pada trimester mana pun:

  • Gangguan lambung

Gas dan kembung merupakan keluhan umum selama kehamilan yang disebabkan oleh meningkatnya kadar progesteron, yaitu hormon yang melemaskan otot polos di saluran pencernaan. Akibatnya, pencernaan Mama melambat. Hal ini dapat menyebabkan perut kembung dan sembelit yang berhubungan dengan kehamilan — keduanya dapat menyebabkan rasa kram di perut Mama.

Ketidaknyamanan yang Mama alami kemungkinan terkait dengan pencernaan jika kentut atau buang air besar dapat memberikan sedikit kelegaan jangka pendek. Mama dapat membantu mencegah masalah gastrointestinal dengan mengonsumsi makanan kaya serat, makan beberapa kali sehari dalam porsi kecil alih-alih tiga kali dalam porsi besar, makan dengan perlahan, dan minum banyak air.

  • Dehidrasi

Dehidrasi dapat menyebabkan kontraksi Braxton Hicks, atau kontraksi latihan yang biasanya dimulai di pertengahan kehamilan dan sangat normal. Haus biasanya bukan masalah besar, tetapi penting untuk minum, karena beberapa penelitian menunjukkan dehidrasi ekstrem dapat meningkatkan risiko persalinan prematur.

Minum air yang cukup selama kehamilan berarti minum sekitar 8 hingga 10 gelas sehari. Mama akan tahu bahwa Mama terhidrasi jika urine berwarna kuning pucat atau tidak berwarna dan Mama sering ke kamar mandi.

  • Aliran darah ke rahim

Selama kehamilan, tubuh mama mengirimkan lebih banyak darah dari biasanya ke rahim. Hal ini dapat terasa seperti tekanan yang lebih besar di area tersebut. Berbaring untuk beristirahat atau berendam dalam air hangat dapat membantu meredakan nyeri kehamilan ini.

  • Infeksi saluran kemih (ISK) 

Infeksi pada saluran kemih bisa tidak menimbulkan gejala, tetapi sering kali menyebabkan rasa sakit atau tekanan di area panggul. Gejala lainnya termasuk urin berbau busuk, keruh atau berdarah, rasa sakit dan terbakar saat buang air kecil, demam, atau keinginan untuk buang air kecil lebih sering. ISK dapat menjadi serius jika tidak diobati. Untungnya, antibiotik dalam jangka pendek biasanya dapat mengatasi infeksi tersebut.

Kram Perut Bawah saat Berpuasa pada Ibu Hamil

Pexels/AlenaDarmel

Pada saat berpuasa, pembatasan makan kadang kala dapat memberi tekanan pada tubuh mama, itulah sebabnya Mama mungkin mengalami nyeri otot atau nyeri tubuh saat berpuasa. Salah satunya adalah kram perut bawah, Ma.

Kekurangan air dan nutrisi tertentu mungkin menjadi penyebab ketidaknyamanan Mama. Ditambah dengan perubahan hormon pada saat kehamilan yang menyebabkan terciptanya gas dan melambatnya proses metabolisme pencernaan mama. Rahim mama yang juga sedang berkembang sesuai dengan perkembangan janin menyebabkan ketidaknyamanan pada bagian perut, salah satunya adalah kram perut bawah. Hal ini biasanya terjadi pada saat awal-awal kehamilan.

Pada saat berpuasa juga Mama dapat mengalami dehidrasi yang dapat menyebabkan kontraksi Braxton Hicks, atau kontraksi latihan yang biasanya dimulai di pertengahan kehamilan dan sangat normal biasanya pada saat usia kehamilan yang sudah memasuki trimester ketiga.

Cara Meredakan Kram saat Hamil

Rawpixel

Pereda kram perut saat hamil bergantung pada penyebab nyeri yang Mama alami. Kiat-kiat berikut dapat meredakan penyebab kram perut yang paling umum selama hamil:

  • Berbaring dan rileks sejenak, yang dapat meredakan kram kehamilan terkait implantasi, peningkatan aliran darah ke rahim, dan nyeri ligamen bulat.
  • Minum banyak air, yang dapat meredakan kram terkait dehidrasi, kembung, atau sembelit. Hal ini tentu saja dilakukan pada saat sahur dan berbuka puasa jika Mama sedang berpuasa.
  • Berendam dalam air hangat, yang dapat membantu meredakan kram kehamilan yang terkait dengan peningkatan aliran darah rahim.
  • Kenakan ikat perut, yang dapat membantu meredakan kram perut yang terkait dengan nyeri ligamen bulat pada paruh kedua kehamilan.
  • Ubah posisi (berbaring jika Mama berdiri, misalnya) jika Mama merasa mengalami kontraksi Braxton Hicks.

Kapan Harus Menghubungi Dokter?

Freepik

Kapan Mama harus khawatir tentang kram perut dan bagian tubuh lainnya selama kehamilan? Agar aman, selalu hubungi dokter jika Mama khawatir tentang nyeri kehamilan termasuk kram. Jika Mama juga merasa sangat tidak nyaman dengan kram perut bawah yang Mama alami, Mama juga sebaiknya segera menghentikan puasa Mama untuk sementara.

Pastikan untuk segera menghubungi dokter jika Mama mengalami:

  • Nyeri hebat di perut bagian bawah di bagian tengah atau di salah satu atau kedua sisi yang tidak kunjung hilang (meskipun tidak disertai pendarahan).
  • Peningkatan rasa haus secara tiba-tiba, disertai dengan berkurangnya frekuensi buang air kecil, atau tidak buang air kecil selama seharian penuh.
  • Sakit kepala parah yang tidak kunjung hilang, perubahan penglihatan, pembengkakan tiba- tiba dan/atau kenaikan berat badan yang tidak dapat dijelaskan (yang merupakan gejala preeklamsia).
  • Demam atau menggigil.
  • Pendarahan hebat, atau pendarahan disertai kram atau nyeri hebat di perut bagian bawah.
  • Diare berdarah.
  • Rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil, kesulitan buang air kecil, atau ada darah dalam urine Mama.
  • Pusing atau merasa akan pingsan.
  • Lebih dari empat kontraksi dalam 1 jam (terutama jika terjadi sebelum 37 minggu kehamilan), karena ini mungkin merupakan tanda-tanda persalinan.

Itu penjelasan tentang kram perut bawah saat berpuasa pada ibu hamil. Kemungkinan besar kram selama kehamilan adalah hal yang wajar. Namun, ada baiknya Mama mewaspadai penyebab kram yang lebih serius selama kehamilan sehingga Mama bisa mendapatkan perawatan medis yang mungkin dibutuhkan.

Apakah Mama berencana untuk berpuasa juga?

 

Editorial Team