Melansir Healthline, disebutkan bahwa banyak testimoni yang menyatakan bahwa cara ini cukup manjur walaupun tidak ada bukti yang akurat.
Meski demikian para ahli banyak yang mengatakan bahwa hal ini sebenarnya tidak perlu. Pasalnya, vagina mampu membersihkan dirinya sendiri dan tidak membutuhkan detoksifikasi dari luar.
"Keputihan yang normal pada dasarnya terdiri dari air dan sel vagina," ungkap dr. Kecia Gaither, seorang dokter kandungan dan spesialis pengobatan janin, sekaligus Direktur Layanan Perineum di New York City Health and Hospitals/Lincoln.
Gaither juga menyebutkan bahwa keputihan bisa bervariasi, bergantung pada siklus menstruasi. Warnanya bisa bening, putih pucat, encer, berserabit, hingga tebal dan lengket. Jika hal tersebut terjadi secara konsisten, maka kondisi mama masih bisa disebut normal.
Sementara itu, dalam kondisi hamil, perempuan cenderung mengeluarkan lebih banyak cairan. Jika Mama berusaha melakukan detoksifikasi, misalnya dengan yoni pearls, hal ini justru akan membunuh bakteri baik yang berfungsi mencegah infeksi pada area vagina.
Karenanya, jika Mama mengalami masalah keputihan, terutama saat hamil, akan lebih baik untuk menghubungi dokter.