Kenapa Vaksin MMR Tidak Boleh Diberikan saat Hamil? Ini Alasannya!
Vaksin MMR kemungkinan dapat menyebabkan komplikasi yang serius pada ibu hamil
23 Januari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah vaksin penting untuk ibu hamil? Tentu saja, iya, Selain bisa melindungi ibu hamil dari berbagai penyakit berbahaya, vaksin diketahui juga memiliki manfaat pada bayi dalam kandungan.
Namun, ternyata ada beberapa vaksin yang tidak diperbolehkan untuk ibu hamil. Salah satunya adalah vaksin MMR.
Kenapa vaksin MMR tidak boleh diberikan saat hamil?
Di bawah ini Popmama.com telah rangkum penjelasannya untuk Mama.
Apa itu Vaksin MMR?
Vaksin MMR adalah vaksin yang melindungi tubuh dari tiga virus, yaitu campak (measles), gondok (mumps), dan rubella. Ketiga virus ini bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Dalam beberapa kasus, virus ini juga bisa menyebabkan kematian. Vaksin MMR merupakan cara yang aman dan efektif untuk mencegah penularan ketiga virus ini.
Campak adalah penyakit serius yang ditandai dengan demam, ruam, hidung tersumbat, dan batuk. Jika tidak segera diobati, campak dapat menyebabkan kerusakan otak, radang paru-paru, dan bahkan kematian.
Kemudian, gondongan memiliki beberapa gejala, yaitu demam, kelelahan, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar ludah. Komplikasi serius yang dapat disebabkan oleh penyakit ini, antara lain pembengkakan testis atau ovarium, gangguan pendengaran, ensefalitis, meningitis, dan kematian.
Dan yang terakhir adalah rubella. Gejalanya meliputi ruam dan sakit kepala. Ibu hamil yang terkena rubella rentan mengalami keguguran dan bayi yang dilahirkan kemungkinan mengalami cacat lahir.
Editors' Pick
Kenapa Vaksin MMR Tidak Boleh Diberikan saat Hamil?
dr. Cindy M. Duke, seorang dokter fertilitas dan ahli virologi menjelaskan bahwa vaksin MMR tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
Virus yang terkandung dalam vaksin mampu melewati plasenta sehingga berpotensi menginfeksi janin dalam kandungan. Komplikasi yang dapat ditimbulkan adalah cacat lahir, pertumbuhan janin menurun, atau keguguran.
Vaksin MMR sendiri umumnya diberikan kepada anak-anak. Hal inilah yang dirasa kurang tepat dalam pemberian vaksin MMR kepada ibu hamil karena akan berpengaruh pada bayi.
Bayi yang belum lahir tidak memiliki daya tahan tubuh yang sama dengan balita atau anak yang mendapat dosis vaksin MMR.
dr. Molly McAdow, seorang instruktur kebidanan di Rumah Sakit Yale-New Haven mengatakan bahwa risiko pada janin yang sedang berkembang adalah alasan utama mengapa vaksin MMR tidak pernah direkomendasikan selama kehamilan.