Pembekuan darah adalah proses alami yang terjadi ketika darah menggumpal untuk membentuk massa seperti agar-agar. Proses ini melindungi tubuh dari pendarahan terlalu banyak saat terluka, karena pembekuan dapat menutup luka.
Pada kehamilan, tubuh dipersiapkan untuk menggumpal untuk mencegah kehilangan darah saat melahirkan. Meskipun hal ini penting, pembekuan darah (trombosis) juga dapat menyebabkan komplikasi. Terutama jika terjadi secara internal di pembuluh darah.
Ini bisa terjadi di pembuluh darah mana pun di tubuh. Namun, tempat paling umum terjadinya pembekuan darah abnormal adalah di vena dalam kaki. Ini disebut deep vein thrombosis (DVT).
Kekhawatiran utama adalah bahwa gumpalan dapat terlepas dan menyebar ke bagian lain dari tubuh (paru-paru yang paling umum). Bila ini terjadi, dapat menyebabkan komplikasi serius atau bahkan kematian.
Diperkirakan ibu hamil mungkin hingga lima kali lebih mungkin mengalami pembekuan darah dibandingkan perempuan yang tidak hamil. Perubahan hormonal pada kehamilan, serta peningkatan tekanan pada pembuluh darah yang membatasi aliran darah, dapat menyebabkan pembekuan darah.
Bekuan darah di paru-paru, juga dikenal sebagai emboli paru. Risiko penggumpalan darah tidak hanya selama kehamilan, tetapi terus menjadi perhatian selama kurang lebih enam minggu setelah melahirkan. Persalinan melalui operasi caesar juga dapat meningkatkan risiko ini setelah persalinan.