Begitu mengetahui garis dua muncul di test pack, perasaan bahagia tentu menyelimuti diri Mama. Namun, itu juga berarti Mama harus bersiap dengan berbagai perubahan tubuh yang akan dirasakan selama 9 bulan ke depan.
Sejak trimester pertama, produksi hormon kehamilan terus membuat tubuh Mama berubah dan beradaptasi dengan kehadiran janin. Tak heran jika banyak ibu hamil yang mengeluhkan ini dan itu. Bahkan, kadang merasa kepayahan karena terkejut dengan gejala-gejala tersebut.
Salah satunya adalah anyang-anyangan, yakni meningkatnya frekuensi buang air kecil diikuti oleh rasa tidak tuntas usai berkemih. Perlu Mama tahu, perempuan dewasa normal memproduksi urin dengan volume 1.500-2.000 cc tiap 24 jam. Sementara, kandung kemih dapat menampung urin sebanyak 400-500 cc. Artinya, perempuan dewasa normal akan berkemih setiap 3-4 jam sekali.
Akan tetapi, pada ibu hamil tidaklah demikian. Anyang-anyangan kerap dirasakan oleh ibu hamil pada trimester I. Rasa tidak tuntas usai berkemih jelas membuat Mama kurang nyaman. Belum lagi frekuensi berkemih yang sering, sehingga jarak antara buang air kecil pun pendek. Bolak-balik ke WC sungguh merepotkan!
Lalu, apa sih sesungguhnya penyebab anyang-anyangan pada saat hamil muda? Berikut Popmama.com mencari tahu apa penyebab, kapan harus waspada, dan cara praktis mengatasinya.
