Saat terjadi pembengkakan saat hamil, biasanya hidung dan bibir akan terlihat lebih besar dari biasanya.
Hidung mungkin terasa bengkak atau sesak karena pembuluh darah kecil di sinus membesar dengan peningkatan volume darah dan cairan. Hal tersebut kadang menyebabkan rasa sesak atau bahkan sampai mimisan.
Selain itu, berikut beberapa penyebab lainnya:
Salah satu penyebab sering terjadinya bengkak pada bibir yang secara tiba-tiba disebabkan oleh alergi. Tiap orang memiliki sensitivitas tubuh yang berbeda terhadap alergen.
Ada orang yang sifat sensitivitasnya sangat peka. Macam-macam alergen yang tersering misalnya makanan seafood, serbuk sari dan obat-obatan atau zat kimia.
Setelah terjadi paparan, pada awalnya mulut atau bibir akan terasa kesemutan dan gatal, lama-kelamaan menjadi bengkak dan merah dalam hitungan beberapa jam.
Tidak sedikit yang mengalami alergi lebih parah yaitu bengkak pada seluruh wajah dan sesak napas.
Herpes labialis adalah infeksi oleh virus herpes simplex tipe-1 yang menyerang mulut. Sebenarnya terdapat virus herpes simplex tipe lain, namun herpes yang menginfeksi bibir adalah tipe-1. Akibat infeksi virus ini, bibir menjadi radang dan bengkak.
Penderita biasanya mulai merasa sedikit gatal dan perih lalu kemudian mulai luka. Kulit bibir akan tampak kemerahan, bengkak dan permukaannya menjadi lebih kasar.
Penularan virus ini terjadi biasanya akibat kontak langsung dari penderita sebelumnya.
- Penyakit sekitar gigi dan gusi
Mungkin penyakit-penyakit disekitar gigi dan gusi sangat jarang menyebabkan bibir menjadi bengkak.
Jika terjadi radang hebat yang disebabkan oleh infeksi gusi, maka hal tersebut dapat menyebabkan pembengkakan hingga ke mulut atau bibir.
Untuk mengatasi pembengkakan hidung dan bibir pada masa kehamilan, Mama dapat mengompresnya dengan es batu hingga pembengkakan berkurang.
Selain itu, Mama juga dapat mengonsumsi obat anti radang ataupun anti virus dan antinyeri jika diperlukan serta melalui rekomendasi dokter sebelumnya.