Ada teori berbeda-beda yang menyebutkan alasan di balik perubahan ini. Namun semua sama-sama menyebutkan bahwa lebih pekanya indra penciuman Mama adalah karena proses tumbuh kembang janin.
Menurut pakar kebidanan Denyse Kirkby, volume darah dalam tubuh Mama meningkat sebanyak 50 persen dalam kehamilan.
Oleh sebab itu, respons apapun akan sampai lebih cepat mencapai otak. Kondisi ini pun meningkatkan respons Mama.
Termasuk dalam hal indra penciuman. Di mana setiap aroma yang oleh hidung kemudian direspons lebih cepat oleh otak, Ma.
Sementara itu, sebagian pakar lainnya meyakini bahwa ini adalah mekanisme perlindungan dari janin agar Mama tidak menghirup sesuatu yang berbahaya.
Uniknya, sensitifnya indra penciuman ini bahkan seringkali membuat Mama jadi enggan mencium aroma pasangan, lho.
Ya, aroma tubuh Papa yang biasanya tercium biasa-biasa saja, kali ini bisa saja justru jadi terasa menyebalkan.
Menurut Denyse, kondisi seperti ini wajar adanya. Kehamilan adalah waktu di mana faktor emosional dan hormonal bisa mengalami perubahan drastis.
Yang perlu diingat, biasanya perubahan kondisi ini akan berangsur-angsur menghilang, terutama saat usia kehamilan Mama semakin besar. Nantinya setelah melahirkan pun kondisi ini akan kembali seperti semula.
Perubahan terkait indra penciuman ini juga bisa bervariasi pada setiap perempuan. Tidak semua ibu hamil pasti akan mengalami perubahan ini kok, Ma.