Kontraksi biasa dialami di akhir kehamilan ketika Mama memasuki proses persalinan. Namun bagaimana jika Mama mengalaminya sebelum itu? Ada 2 kemungkinan yaitu Mama mengalami kontraksi palsu dan persalinan prematur.
Kontraksi Braxton-Hicks atau kontraksi palsu terasa seperti mengencang di perut bagian bawah. Tingkat kekencangannya bisa berbeda-beda. Beberapa kontraksi palsu yang ringan mungkin tidak terasa, tetapi kontraksi yang lebih kuat dapat membuat terengah-engah.
Beberapa ibu hamil menggambarkannya sebagai perasaan yang mirip dengan kram menstruasi.
Tidak seperti kontraksi persalinan yang sebenarnya, kontraksi palsu ini jaraknya tidak saling berdekatan. Kontraksi ini datang dan pergi, terasa lemah atau bahkan kuat, tanpa pola apa pun.
Kontraksi ini dapat dimulai sedini 6 minggu dalam kehamilan. Namun ada juga yang merasakannya di trimester kedua dan ketiga.
Awalnya, kontraksi palsu mungkin hanya terjadi beberapa kali sehari. Saat Mama memasuki trimester ketiga dan semakin dekat dengan persalinan, kontraksi Braxton-Hicks mungkin terjadi beberapa kali dalam satu jam selama berjam-jam.
Kontraksi palsu ini akan sangat sering terjadi jika Mama sering berdiri atau mengalami dehidrasi. Setelah penyebabnya teratasi, kontraksi dapat berhenti. Misalnya setelah Mama beristirahat, minum air, atau mengubah posisi.
Meski tidak menyenangkan, kontraksi palsu ternyata bermanfaat lho, Ma. Ini secara bertahap dapat membantu menipiskan dan melembutkan serviks, tetapi tidak akan menyebabkan pelebaran untuk kelahiran bayi.
Untuk mengetahui penyebab kontraksi palsu selama masa kehamilan, simak terus penjelasannya pada ulasan Popmama.com berikut ini ya, Ma.
