Tingkat risiko keguguran di masa awal kehamilan lebih tinggi daripada di akhir kehamilan. Mengapa bisa begitu? Hal ini dikarenakan janin di awal kehamilan masih rentan terkena bahaya, sedangkan yang telah berkembang lebih kuat.
Hal ini kemudian dapat dikatakan bahwa tingkat risiko keguguran akan mulai menurun seiring dengan perkembangan kehamilan.
Dikutip dari Medical News Today, berikut rincian tingkat risiko keguguran berdasarkan usia kehamilan:
Risiko keguguran di minggu ketiga dan keempat kehamilan masih sangat tinggi, yaitu sekitar 50 hingga 75 persen.
Pada sebuah penelitian di 2013, disebutkan bahwa risiko keguguran di minggu ke-5 kehamilan adalah sekiatr 21,3 persen.
Masih dalam penelitian yang sama seperti sebelumnya, ditemukan bahwa setelah minggu ke-6 kehamilan tingkat keguguran turun menjadi lima persen.
Tingkat keguguran menjadi lebih kecil di minggu ke-8 hingga ke-13 kehamilan. Pada rentang waktu ini, tingkat keguguran hanya sebesar dua hingga empat persen.
Antara minggu 14 dan 20 kehamilan, risiko ibu hamil mengalami keguguran kurang dari satu persen.
- Minggu ke-20 hingga Lebih
Setelah minggu ke-20 kehamilan, keguguran dikenal sebagai lahir mati, hal ini merupakan kondisi ketika bayi sudah dalam keadaan meninggal ketika dilahirkan.
Ketika di minggu ke-20 dan seterusnya bayi meninggal dalam kandungan, maka ia harus tetap dilahirkan, baik secara normal, caesar atau dengan dilasi dan kuretase.