Tips Mengendarai Mobil yang Aman dan Nyaman bagi Ibu Hamil

Sedang hamil masih sering menyetir mobil? Sebaiknya baca panduan ini, Ma

22 September 2019

Tips Mengendarai Mobil Aman Nyaman bagi Ibu Hamil
Freepik

Bagi perempuan yang terbiasa mengendarai mobil barangkali hamil bukanlah satu-satunya alasan untuk berhenti mengemudi, Ma.

Mama tetap dapat berkendara sepanjang merasa nyaman, anggota tubuh bisa bergerak dengan leluasa, dan manuver mobil yang tidak mengganggu kehamilan.

Namun pada beberapa perempuan, mengendarai mobil ternyata mudah membuat lelah dan mereka memutuskan berhenti mengemudi ketika hamil.

Bahkan tak jarang juga ada ibu hamil yang mengalami kantuk berlebih ketika mengemudi sehingga membawa mobil sendiri bukanlah ide yang baik.

Perempuan lainnya mengatakan ia tidak nyaman duduk di dalam mobil, baik karena sabuk pengaman yang terlalu menekan perut atau karena posisi tubuh yang tak nyaman di sudut kursi.

Tentunya mengemudi mobil adalah pilihan masing-masing setiap ibu hamil, Ma. Selain itu, setiap perempuan juga memiliki kondisi fisik yang berbeda-beda.

Ada yang tidak mengalami masalah ketika mengemudi dan ada yang tidak mampu mengemudi. Dengan begitu, Mama sendirilah yang lebih mengerti apakah harus mengendarai mobil sendiri atau tidak.

Kalaupun menganggap mengendarai mobil bukanlah suatu masalah, Mama tetap harus memperhatikan beberapa hal penting agar aman dan nyaman selama berkendara.

Pasalnya, walau bagaimana pun kuatnya berkendara, Mama tetaplah sedang mengandung. Untuk itu, simak tips mengendarai mobil yang sudah dirangkum Popmama.com berikut ini.

1. Posisi menyetir

1. Posisi menyetir
Unsplash/samuelfoster

Ibu hamil yang mengendarai mobil harus memperhatikan posisi saat menyetir, seperti menghindari posisi tubuh yang terlalu maju. Cara agar tidak terlalu maju bisa dengan memundurkan posisi kursi sampai Mama merasa nyaman.

Perhatikan juga jarak antara perut dan setir yang aman minimal 25 cm. Tak lupa juga, posisi setir mobil setidaknya sejajar dengan tulang dada dan tidak mengarah ke bagian perut.

2. Sabuk pengaman

2. Sabuk pengaman
babycenter.com

Ketika mengendarai mobil, ibu hamil wajib menggunakan sabuk pengaman. Tetapi posisi sabuk pengaman juga perlu diperhatikan, Ma.

Pertama, posisi sabuk pengaman ada pada bagian atas tulang selangka, yakni antara lengan atas dan leher. Kedua, jangan pernah memasang sabuk pengaman persis di bagian perut Mama.

Editors' Pick

3. Hindari duduk terlalu lama

3. Hindari duduk terlalu lama
Unsplash/andrewnworley

Mama sebaiknya menghindari faktor risiko yang bisa menyebabkan gangguan kesehatan ketika sedang hamil. Usahakan saat berkendara tidak lebih dari satu jam atau satu setengah jam.

Jika sudah mencapai waktu tersebut disarankan ibu hamil turun dari mobil dan berjalan-jalan kira-kira satu menit. Hal ini akan sangat penting ketika ibu hamil memasuki trimester ketiga atau sedang melakukan perjalanan jauh.

4. Peregangan

4. Peregangan
videoblocks.com

Selama berkendara, ibu hamil setidaknya melakukan peregangan singkat agar sirkulasi darah menjadi lancar dan terhindar dari kaki bengkak, kram, atau nyeri ulu hati. Cara peregangannya cukup mudah, yakni mengangkat dan memutar kaki beberapa menit.

5. Ganjalan bantal

5. Ganjalan bantal
Unsplash/tak_tag

Terkadang, posisi duduk bisa menimbulkan nyeri bagian punggung, Ma.

Untuk mengatasinya, Mama bisa meletakkan bantal ataupun ganjalan lain agar punggung merasa nyaman dan posisi duduk lebih terasa.

6. Camilan sehat dan air minum

6. Camilan sehat air minum
simplyrealmoms.com

Nah, jangan lupakan membawa camilan sehat, Ma.

Mama harus selalu menyediakan camilan yang bermanfaat untuk pencernaan dan rutin mengonsumsi air minum untuk menghindari dehidrasi.

Pasalnya, dehidrasi bisa berakibat buruk bagi ibu hamil yang sedang mengendarai mobil, Ma.

7. Menyetir saat memasuki trimester 3

7. Menyetir saat memasuki trimester 3
familyeducation.com

Ketika Mama memasuki trimester ketiga, sebaiknya berhenti dahulu dari aktivitas mengemudi. Alasannya, perut Mama yang semakin membesar dan mendekati setir mobil. Bila terjadi goncangan, kemungkinan besar perut Mama mengalami benturan keras.

Pada dasarnya, indikator Mama harus berhenti mengemudi ialah ketika Mama merasa sulit masuk ke dalam mobil. Hal ini sudah sangat jelas sehingga lebih baik meminta ditemani suami atau anggota keluarga lain jika hendak bepergian.

Jadi, apakah Mama akan tetap mengemudi atau tidak? Hanya Mama yang tahu kondisi tubuh Mama dan janin yang ada dalam kandungan.

Tetapi ketika mengemudi Mama harus tetap selalu hati-hati dan memprioritaskan kenyamanan serta keselamatan.

Baca juga: Aman Nggak sih Mengendarai Sepeda Motor Saat Hamil?

Topic:

The Latest