Tidur yang cukup dan berkualitas dibutuhkan oleh ibu hamil. Tubuh bekerja keras saat hamil, karena itu Mama membutuhkan tidur yang cukup. Tapi, kesulitan tidur merupakan salah satu masalah yang kerap dialami oleh ibu hamil.
Namun, penelitian baru menunjukkan bahwa memantau pola tidur kehamilan dapat memberikan wawasan berharga tentang risiko kelahiran prematur, memberi dokter cara lain untuk mendukung pasien di setiap langkahnya.
Kelahiran prematur, yang didefinisikan sebagai persalinan sebelum 37 minggu, merupakan penyebab utama kematian pada anak di bawah usia 5 tahun. Meskipun penyebabnya sering kali tidak jelas, para peneliti di Washington University di St. Louis menemukan bahwa tidur yang tidak teratur pada awal kehamilan mungkin merupakan satu sinyal tambahan untuk membantu dokter mengidentifikasi dan memantau potensi risiko.
Tim tersebut menganalisis data dari 665 peserta hamil, yang masing-masing mengenakan perangkat pergelangan tangan yang tervalidasi secara klinis yang melacak gerakan dan pola tidur selama dua minggu. Mereka juga mengisi survei tentang tidur mereka. Dengan menggunakan pembelajaran mesin untuk menganalisis kedua set data, para peneliti menemukan hubungan antara variabilitas tidur, seringnya perubahan waktu tidur dan bangun, dan kelahiran prematur.
Peneliti menemukan bahwa pengukuran tidur cukup prediktif terhadap kelahiran prematur. Variabilitas pola tidur cenderung menjadi prediktor kelahiran prematur yang lebih kuat daripada metrik tidur rata-rata, dan mendapatkan tidur yang konsisten lebih penting daripada mendapatkan tidur yang baik secara rata-rata.
Secara keseluruhan, sekitar 14 persen partisipan dalam studi ini mengalami kelahiran prematur. Temuan ini menunjukkan bahwa tidur yang terganggu atau tidak konsisten mungkin merupakan tanda awal, tetapi yang terpenting bukan penyebab, risiko kelahiran prematur yang lebih tinggi.
Karena data dikumpulkan jauh sebelum periode tidur trimester ketiga, para peneliti berharap hubungan ini dapat mengisyaratkan jalur baru untuk skrining dini yang non-invasif.
Jadi, pastikan Mama mendapatkan tidur yang konsisten dan tidak terganggu apa pun.
Pexels/Acharaporn Kamornboonyarush