Bahaya! 5 Rempah yang Tidak Boleh Dikonsumsi oleh Ibu Hamil

Tidak semua bahan alami itu bersifat aman lho, Ma

29 Juli 2021

Bahaya 5 Rempah Tidak Boleh Dikonsumsi oleh Ibu Hamil
Pexels/Karolina Grabowska

Ibu hamil memang banyak pantangan. Termasuk pantangan dalam mengonsumsi suatu jenis makanan, seperti dilarang mengonsumsi makanan mentah. Hal ini dilarang karena ibu hamil rentan terhadap penyakit yang bisa membahayakan si Janin. Apalagi pada awal trimester pertama, di mana kondisi kandungan masih rawan.

Dari sekian banyak makanan yang tidak bisa dikonsumsi, ternyata ada beberapa rempah yang juga tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil lho, Ma.

Hal ini bisa menyebabkan kontraksi, keguguran, lahir prematur, dan lainnya. Untuk itu, sebaiknya lebih berhati-hati dalam mengonsumsi rempah-rempah saat hamil. Mama harus benar-benar tahu mana yang boleh dan mana yang sebaiknya dihindari.

Kali ini Popmama.com telah merangkum beberapa rempah yang tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil. Simak selengkapnya ya, Ma.

1. Kunyit bisa menyebabkan pendarahan

1. Kunyit bisa menyebabkan pendarahan
Pixabay/Ajale

Kunyit biasanya dibuat untuk makanan atau minuman, seperti jamu misalnya. Ibu hamil tidak boleh mengonsumsi kunyit dalam jumlah besar. Hal ini dikarenakan bisa memicu terjadinya kontraksi rahim.

Selain itu bisa menyebabkan perdarahan dan reaksi alergi. Bahkan kunyit bisa mengakibatkan gangguan pada pencernaan, hati, dan kantung empedu. Jadi, mulai sekarang untuk Mama yang sedang hamil, sebaiknya kurangi mengonsumsi kunyit apalagi dalam jumlah banyak.

Mama masih bisa mengonsumsi kunyit yang dijadikan bumbu masakan dalam jumlah yang wajar.

Editors' Pick

2. Jahe bisa menyebabkan kontraksi prematur

2. Jahe bisa menyebabkan kontraksi prematur
Pixabay/gate74

Jahe biasa digunakan untuk minuman penghangat badan. Namun, rempah ini tidak bisa dikonsumsi oleh ibu hamil dalam jumlah yang banyak. Hal ini dikarenakan reaksi alami jahe yang dapat membuat perut ibu hamil menjadi hangat. Hal tersebut dikhawatirkan akan menyebabkan kontraksi prematur.

Belum ada penelitian yang menjelaskan secara pasti berapa takaran jahe yang dapat menyebabkan kontraksi. Namun untuk berjaga-jaga, Mama sebaiknya tidak mengonsumsi jahe sama sekali saat hamil. Kalau pun ingin mengonsumsi jahe untuk menghilangkan mual, Mama sebaiknya berkonsutasi dulu ke dokter kandungan yang menangani Mama.

3. Ginseng bisa menghambat perkembangan janin

3. Ginseng bisa menghambat perkembangan janin
Pixabay/whaltns17

Ginseng memang cocok dijadikan sebagai obat herbal atau pun jamu. Namun, ginseng tidak baik dikonsumsi oleh ibu hamil karena kandungan di dalamnya. Zat kimia yang terdapat dalam ginseng bisa mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan janin di dalam rahim.

Selain itu, ginseng juga bisa menyebabkan diare, perdarahan saat hamil, dan risiko terjadinya cacat lahir. Sebaiknya hindari rempah ini ya, Ma agar tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan.

4. Kayu manis bisa membuat ibu hamil buang air kecil terus-menerus

4. Kayu manis bisa membuat ibu hamil buang air kecil terus-menerus
Pexels/Pixabay

Kayu manis termasuk rempah yang sering digunakan untuk memasak. Namun, sebaiknya Mama berhati-hati mengonsumsi makanan ini saat hamil. Mengonsumsi kayu manis dalam jumlah banyak akan menyebabkan Mama ingin buang air kecil terus-menerus, yang bisa menyebabkan dehidrasi.

Selain itu, kayu manis mengandung vitamin C yang sangat tinggi. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar maka akan membahayakan janin dalam kandungan.

5. Rosemary menyebabkan kontraksi rahim

5. Rosemary menyebabkan kontraksi rahim
Freepik/Elenglush

Rosemary merupakan rempah yang biasa dimasak untuk steak. Namun, rempah ini bisa juga digunakan untuk bahan masakan lain. Rosemary tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan saat hamil.

Hal ini dikarenakan bisa menyebabkan kontraksi pada janin, persalinan prematur, bahkan bisa menyebabkan keguguran. Untuk itu Mama sebaiknya menghindari rempah yang satu ini.

Itulah beberapa rempah yang tidak boleh dikonsumsi saat hamil karena bisa membahayakan janin. Selalu konsultasikan dengan dokter saat ingin mengonsumsi makanan yang memiliki potensi bahaya.

Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma.

Baca juga:

The Latest