Apakah Klamidia Dapat Menyebabkan Keguguran?

Ketahui risikonya bagi ibu hamil dan janin, Ma

8 November 2022

Apakah Klamidia Dapat Menyebabkan Keguguran
Pexels/Cliff Booth

Chlamydia atau klamidia adalah salah satu penyakit menular seksual yang paling umum, dengan sebanyak 1 hingga 2 juta infeksi baru didiagnosis setiap tahun.

Bagi mereka yang sedang merencanakan kehamilan, klamidia menjadi salah satu penyebab ketidaksuburan.

Namun bagaimana dengan klamidia saat hamil, apakah klamidia dapat menyebabkan keguguran?

Jika Mama didiagnosis menderita klamidia saat hamil, ayo simak ulasan Popmama.com berikut ini.

Inilah yang perlu Mama ketahui tentang risiko yang terkait dengan pengembangan klamidia selama kehamilan, serta informasi tentang pengujian dan pengobatan.

Apa Itu Klamidia?

Apa Itu Klamidia
Freepik/kjpargeter

klamidia adalah infeksi menular seksual (IMS) umum yang disebabkan oleh bakteri. Mereka yang terinfeksi sering tidak memiliki gejala luar pada tahap awal.

Faktanya, diperkirakan 40 hingga 96 persen orang dengan klamidia tidak memiliki gejala. Namun klamidia tetap bisa menyebabkan masalah kesehatan di kemudian hari.

Klamidia yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius, jadi penting untuk melakukan pemeriksaan rutin dan berdiskusi dengan dokter.

Gejala klamidia mungkin mirip dengan gejala IMS lainnya. Yang mengkhawatirkan, seringkali tidak ada tanda atau gejala yang menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah.

Faktanya, 70% perempuan dan 50% laki-laki tidak memiliki gejala sama sekali. Sedangkan bagi yang lainnya, gejala yang muncul terasa mirip dengan infeksi uretra atau leher rahim.

Penyebab Klamidia?

Penyebab Klamidia
Freepik/jcomp

Chlamydia adalah IMS yang disebabkan oleh bakteri tertentu yang dikenal sebagai Chlamydia trachomatis.

Ini ditularkan melalui keputihan atau air mani. Juga dapat ditularkan melalui kontak genital atau seks oral, vagina, atau anal tanpa metode penghalang, seperti kondom.

Chlamydia lebih sering terjadi pada perempuan daripada laki-laki. Kondisi berikut juga berisiko terinfeksi chlamydia:

  • Tidak menggunakan metode penghalang seperti kondom secara konsisten dengan pasangan seksual baru,
  • Memiliki pasangan seksual yang berhubungan seks dengan orang lain,
  • Memiliki riwayat chlamydia atau IMS lainnya.

Editors' Pick

Apakah Klamidia Dapat Menyebabkan Keguguran?

Apakah Klamidia Dapat Menyebabkan Keguguran
pexels/RODNAE Productions

Ada beberapa bukti bahwa infeksi  klamidia selama kehamilan dapat berperan dalam keguguran.

Pada tahun 2011, sebuah penelitian di Swiss terhadap sampel darah, cairan vagina, dan plasenta. Penelitian tersebut menemukan tingkat tanda-tanda klamidia yang lebih tinggi pada perempuan yang mengalami keguguran dibandingkan dengan perempuan yang melahirkan bayi cukup bulan.

Temuan penelitian tampaknya mendukung teori bahwa ada peningkatan risiko keguguran pada perempuan yang terinfeksi  klamidia.

Pengaruh Klamidia pada Kehamilan

Pengaruh Klamidia Kehamilan
Pixabay/Contato1034

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), klamidia yang tidak diobati dapat meningkatkan risiko bagi kehamilan.

Kemungkinan komplikasi kehamilan yang terkait dengan infeksi klamidia meliputi:

  • berat badan lahir rendah,
  • ketuban pecah dini,
  • kelahiran prematur.

Bayi juga dapat terinfeksi  klamidia selama persalinan jika Mama tidak dirawat karena infeksi tersebut. Paparan  klamidia saat lahir dapat menyebabkan infeksi mata dan paru-paru bayi baru lahir

Infeksi klamidia masa lalu juga dapat menyebabkan masalah kesuburan di masa depan. Klamidia menjadi salah satu penyebab utama infertilitas perempuan.

Memiliki klamidia juga dapat meningkatkan risiko perempuan mengalami kehamilan ektopik. Ini disebabkan karena infeksi  klamidia meningkatkan risiko penyakit radang panggul dan jaringan parut tuba. Keduanya terkait dengan perkembangan kehamilan ektopik.

Klamidia selama Kehamilan

Klamidia selama Kehamilan
Freepik/Prostooleh

Mama dapat mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri dan janin dari klamidia sebelum dan selama kehamilan. Jika Mama terinfeksi, penting bagi Mama untuk didiagnosis dan mendapatkan perawatan sesegera mungkin.

Dites dan dirawat untuk klamidia (atau IMS lainnya) adalah bagian penting untuk memastikan kesehatan kehamilan. Namun, mendiagnosis infeksi bisa sulit karena perempuan dengan klamidia tidak selalu memiliki gejala.

Perempuan dengan klamidia yang memiliki gejala sering melaporkan:

  • Keputihan yang tidak normal,
  • Pendarahan setelah berhubungan seks,
  • Gatal atau terbakar saat buang air kecil.

Para peneliti tidak sepenuhnya memahami hubungan antara klamidia dan keguguran, tetapi banyak dari risiko infeksi yang diketahui dapat mempengaruhi seseorang, baik saat hamil atau tidak.

Pengujian untuk  klamidia sederhana. Biasanya melibatkan sampel urin atau sampel cairan vagina yang diambil dengan swab.

Mama sebaiknya mendapatkan pengujian untuk klamidia pada kunjungan prenatal pertama. Jika dianggap berisiko tinggi terkena infeksi, kemungkinan Mama akan diuji lagi pada trimester ketiga.

Mendapatkan Perawatan

Mendapatkan Perawatan
Freepik/Jcomp

Jika Mama memiliki gejala chlamydia atau berisiko terkena infeksi (atau IMS apa pun), bicarakan dengan dokter. Jangan ragu untuk melakukan tes agar bisa mendapatkan perawatan yang tepat.

Mama dapat diobati dengan aman untuk chlamydia saat hamil dengan dosis tunggal antibiotik oral yang disebut azitromisin. Pengujian akan dilakukan 3-4 minggu setelah perawatan.

Jika Mama mengalami kondisi ini, suami juga perlu diuji dan, jika perlu, menerima perawatan.

Itu penjelasan tentang apakah klamidia dapat menyebabkan keguguran. Meski belum diketahui hubungan antara chlamydia dan keguguran, penelitian mengungkapkan jika penyakit menular seksual ini berisiko sebabkan keguguran, Ma.

Jadi, jangan ragu untuk memeriksakan diri dan mendapatkan perawatan ya.

Baca juga:

The Latest