Apakah Penyakit Crohn Dapat Memengaruhi Kehamilan?

Penyakit ini memengaruhi setiap bagian dari saluran pencernaan dari mulut ke anus

24 Juni 2022

Apakah Penyakit Crohn Dapat Memengaruhi Kehamilan
Unsplash/CDC

Penyakit Crohn adalah penyakit radang usus yang dapat memengaruhi setiap bagian dari saluran pencernaan dari mulut ke anus. Demam, darah pada kotoran, sariawan, diare, dan sakit perut adalah beberapa kemungkinan gejala dari kondisi tersebut.

Penyebab pastinya masih belum diketahui. Kemungkinannya antara lain etiologi autoimun atau genetik, dan penyakit ini dapat diturunkan dalam keluarga.

Merokok, diet tinggi lemak, obat antiinflamasi nonsteroid dan antibiotik tertentu dapat meningkatkan risiko penyakit Crohn. Meskipun tidak ada obat untuk menyembuhkan penyakit ini, obat-obatan membantu mengelola gejala yang muncul. Obstruksi usus, malnutrisi, dan pembentukan fistula adalah kemungkinan komplikasi penyakit Crohn.

Jika Mama menderita penyakit Chrohn saat hamil, mungkin Mama ingin mengetahui apakah kondisi ini memengaruhi kehamilan.

Kali ini Popmama.com akan mengulas tentang apakah penyakit Chrohn dapat memengaruhi kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat, Ma!

Apakah Penyakit Crohn Memengaruhi Konsepsi?

Apakah Penyakit Crohn Memengaruhi Konsepsi
pexels/rodnae productions

Jika memiliki penyakit Crohn yang aktif, Mama mungkin lebih sulit hamil daripada saat dalam masa remisi. Idealnya, Mama harus dalam keadaan sehat dan dalam keadaan remisi saat hamil.

Laki-laki yang memiliki penyakit ini, menggunakan obat sulfasalazine, dan sedang dalam program hamil, sebaiknya mengganti dengan obat yang lain. Sulfasalazine dapat menyebabkan jumlah sperma yang lebih rendah.

Obat metotreksat mematikan bagi janin dan bayi yang baru lahir. Jika calon papa menggunakan metotreksat untuk penyakit Crohn, mereka harus berhenti meminumnya selama 3 bulan sebelum mencoba pembuahan. Perempuan dengan penyakit Crohn harus menghindari metotreksat sebelum dan saat hamil, serta saat menyusui.

Jika kedua orangtua memiliki penyakit ini, kemungkinan 1:3 si Kecil akan mewarisinya dari orangtua. Jika hanya satu orangtua, kemungkinan bayi terkena penyakit tersebut adalah sekitar 9%.

Editors' Pick

Bagaimana Penyakit Chrohn Memengaruhi Kehamilan?

Bagaimana Penyakit Chrohn Memengaruhi Kehamilan
Unsplash/Anna Civolani

Bagi sebagian orang, kehamilan memiliki efek positif pada penyakit Crohn. Kehamilan dapat mengurangi gejalanya. Ini mungkin karena kehamilan itu sendiri menyebabkan penekanan sistem kekebalan tubuh. Itu terjadi agar tubuh tidak menolak janin.

Menjadi hamil dapat melindungi Mama dari serangan penyakit Crohn di masa depan. Ini juga dapat menurunkan kebutuhan untuk operasi di masa depan. Kok bisa ya? Alasannya adalah karena ibu hamil memproduksi hormon relaksin. Relaksin menghentikan kontraksi dini rahim. Diperkirakan bahwa relaksin dapat menghambat pembentukan jaringan parut.

Berita baiknya, Mama bisa memiliki kehamilan dan persalinan normal dengan penyakit Chrohn. Tetapi jika Mama memiliki penyakit Crohn yang aktif, masalah dapat terjadi. Penyakit Crohn aktif meningkatkan risiko keguguran. Ini juga menciptakan risiko kelahiran prematur dan lahir mati yang lebih tinggi. Mama dengan penyakit Crohn yang tidak aktif, juga memiliki risiko keguguran yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan ibu hamil lainnya.

Apakah Ibu Hamil Bisa Minum Obat untuk Mengatasi Penyakit Chrohn?

Apakah Ibu Hamil Bisa Minum Obat Mengatasi Penyakit Chrohn
Freepik.com/jcomp

Dengan atau tanpa penyakit Crohn, Mama perlu mendiskusikan dengan dokter mengenai segala obat yang diminum saat hamil. Secara umum, pengobatan untuk penyakit Crohn tidak berubah selama kehamilan.

Sedangkan untuk jenis obat tertentu untuk mengobati penyakit Crohn, hanya antibiotik dan metotreksat yang harus dihindari. Kedua jenis obat itu dapat berisiko bagi janin.

Obat-obatan yang memengaruhi sistem kekebalan disebut imunomodulator dan imunosupresan. Obat-obatan ini tampaknya tidak menimbulkan masalah selama kehamilan bila digunakan dalam dosis standar.

Pengecualiannya adalah metotreksat. Metotreksat tidak boleh dikonsumsi jika Mama sedang hamil. Juga ketika dalam program hamil, mama dan papa tidak boleh mengonsumsi obat ini. Metotreksat dapat menyebabkan kematian janin dan cacat lahir. Ibu menyusui juga tidak boleh mengonsumsi obat ini.

Obat-obatan di kelas aminosalisilat tidak berisiko bagi janin atau menimbulkan komplikasi. Juga aman bagi ibu menyusui.

Jika menggunakan steroid maka Mama tidak boleh hamil. Jika Mama menggunakan kortikosteroid seperti prednison atau steroid lain dan hamil, dokter akan meresepkan dosis sekecil mungkin.

Komplikasi Kehamilan yang Mungkin Terjadi

Komplikasi Kehamilan Mungkin Terjadi
Freepik/lookstudio

Menurut sebuah penelitian berbasis populasi, penyakit Crohn meningkatkan kemungkinan hasil kehamilan yang buruk daripada penyakit radang usus lainnya seperti kolitis ulserativa. Beberapa mama mungkin mengalami komplikasi kehamilan karena penyakit Crohn. Berikut beberapa komplikasi yang mungkin terjadi:

  • kelahiran prematur,
  • ukuran bayi kecil,
  • persalinan caesar,
  • keguguran.

Penyakit Crohn dapat meningkatkan risiko fistula (saluran) dan pengumpulan nanah (abses) di sekitar rektum dan vagina. Persalinan caesar direkomendasikan jika Mama memiliki fistula aktif atau abses di sekitar vagina atau rektum saat menjelang hari perkiraan lahir.

Jika Mama mengalami kondisi ini saat hamil, diskusikan dengan dokter mengenai pengobatan yang tepat untuk kehamilan dan janin.

Itu penjelasan mengenai apakah penyakit Chrohn dapat memengaruhi kehamilan. Semoga selalu sehat, Ma!

Baca juga:

The Latest