Bagaimana Orgasme di Tiap Trimester Kehamilan?
Apakah orgasme aman untuk janin dan kehamilan?
2 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehamilan membawa banyak perubahan, termasuk dalam kehidupan seks mama dan papa. Dengan segala larangan selama hamil, Mama mungkin bertanya-tanya: apakah orgasme aman untuk ibu hamil?
Jawaban singkatnya adalah ya, aman. Dalam banyak kasus, orgasme baik untuk kesehatan mental dan emosional mama selama kehamilan.
Bagaimana orgasme di tiap trimester kehamilan? Dan apakah orgasme dapat membahayakan janin? Jawaban atas pertanyaan Mama dapat disimak pada ulasan Popmama.com berikut ini ya.
Benarkah Orgasme Bisa Membahayakan Kehamilan Janin?
Ketika berhubungan seks selama kehamilan, ada banyak hal yang dapat menyebabkan keraguan. Mama mungkin tidak merasa bersemangat, karena hormon dan mual di pagi hari. Selain itu, papa mungkin takut menyakiti bayi atau mama. Orgasme dan kontraksi juga merupakan hal yang sering dikhawatirkan oleh calon Mama.
Faktanya, berhubungan seks dan orgasme tidak menyakiti janin, juga tidak akan menyebabkan kontraksi, Ma.
Para peneliti juga mencatat bahwa pada kehamilan berisiko rendah, seks tidak terkait dengan kelahiran prematur, ketuban pecah dini, atau berat badan lahir rendah.
Namun, jika Mama memiliki salah satu dari yang berikut ini, dokter mungkin akan meminta Mama untuk tidak melakukan aktivitas seksual:
- Bercak atau pendarahan,
- Serviks tidak kompeten (ketika serviks lebih pendek dari sekitar 22 milimeter dan Mama berisiko lebih tinggi untuk kelahiran prematur),
- Vasa previa (ketika pembuluh tali pusat berjalan terlalu dekat dengan serviks),
- Plasenta previa (ketika plasenta menutupi leher rahim).
Juga, jangan berhubungan seks jika air ketuban sudah pecah. Cairan ketuban membentuk penghalang pelindung antara janin dan dunia luar. Tanpanya, janin lebih berisiko terkena infeksi.
Jika kehamilan berisiko tinggi karena alasan lain, diskusikan dengan dokter. Satu tinjauan studi menemukan bahwa tidak ada cukup penelitian tentang seks selama kehamilan berisiko tinggi.
Bagaimana orgasme di tiap trimester kehamilan?
Editors' Pick
1. Trimester pertama
Seks pada trimester pertama mungkin hebat. Atau mungkin mengalami banyak 'awal yang salah'. Mama merasa bergairah di menit pertama, namun tidak lama kemudian gelombang mual menyerang.
Di sisi lain, tubuh sudah menjadi lebih sensitif — payudara, misalnya, mungkin lebih lembut saat disentuh. Ini akan membuat Mama lebih mudah terangsang. Libido juga bisa meningkat. Hal-hal ini, bersama dengan pelumasan yang lebih alami, dapat menghasilkan orgasme yang lebih cepat dan lebih memuaskan.
2. Trimester kedua
Bagi kebanyakan ibu hamil, ini saat yang paling menyenangkan untuk berhubungan seks selama kehamilan. Pertama karena Mama sudah melewati fase mual dan muntah. Selain itu, tubuh juga belum mengalami terlalu banyak perubahan.
Berikut adalah beberapa hal yang mungkin Mama alami:
- Orgasme mungkin lebih menyenangkan. Ada beberapa alasan untuk ini, mungkin yang utama adalah peningkatan aliran darah selama kehamilan. Ini berarti rahim dan area vagina lebih membesar, yang berarti lebih sensitif.
- Mama mungkin merasakan kontraksi atau kram rahim pasca-orgasme. Ini sangat normal. Jangan khawatir — ini bukan kontraksi persalinan dan tidak akan membuat Mama melahirkan. Kram umumnya akan mereda dengan istirahat.
- Perut mungkin terasa sangat keras. Ini adalah kejadian umum lainnya selama orgasme, hamil atau tidak. Tetapi dengan kulit yang meregang dan perut yang lebih panjang, kemungkinan besar Mama akan lebih merasakan sensasi ini.
- Pelepasan hormon yang lebih banyak dari biasanya. Tubuh memproduksi lebih banyak oksitosin (hormon cinta) selama kehamilan. Mama akan melepaskan lebih banyak lagi saat orgasme. Dan itu biasanya akan terasa sangat menyenangkan.
3. Trimester ketiga
Seks secara umum mungkin lebih sulit trimester ketiga. Untuk satu hal, perut yang makin membesar membuat Mama tidak nyaman dan sulit untuk bergerak atau berhubungan seks.
Selain itu, Mama mungkin mengalami kesulitan mencapai orgasme. Dengan janin mengambil begitu banyak ruang di dalam rahim, otot-otot mungkin tidak dapat berkontraksi sepenuhnya seperti yang diperlukan untuk mencapai klimaks.
Nah, sekarang Mama sudah mengetahui bagaimana orgasme di tiap trimester kehamilan. Seks dan orgasme tidak membahayakan janin dan kehamilan, Ma. Jika Mama khawatir, diskusikan dulu dengan dokter yang mengetahui kondisi kehamilan mama.
Baca juga:
- 7 Cara Meningkatkan Mood untuk Berhubungan Seks saat Hamil
- Agar Semakin Harmonis, Ini Cara Menikmati Seks saat Hamil
- Suami Takut Berhubungan Seks saat Istri Hamil, Bagaimana Mengatasinya?