Penggunaan ponsel menjadi hal yang umum belakangan ini. Mama menggunakannya untuk berbicara, mengirim pesan, membuat janji, berburu produk bayi, bahkan membaca laman Popmama.com. Namun apakah penggunaan ponsel saat hamil dapat memengaruhi janin yang sedang berkembang?
Para peneliti terus mempelajari kemungkinan efek gelombang radio dari ponsel dan perangkat genggam lainnya pada janin dan penelitian mereka sebagian besar tidak meyakinkan.
Faktanya, karena tidak ada peneliti yang dengan sengaja mengekspos janin manusia pada potensi bahaya, sulit untuk merancang penelitian andal yang secara definitif dapat menghubungkan paparan ponsel dengan masalah kesehatan atau perilaku apa pun.
Dan hingga saat ini, tidak ada penelitian yang menunjukkan hubungan yang tidak terbantahkan antara penggunaan ponsel dan hasil yang merugikan terhadap perkembangan janin.
Untuk informasi dampak penggunaan ponsel saat hamil pada janin, termasuk radiasi yang dipancarkannya dan apakah kebiasaan teknologi yang Mama gunakan aman untuk kesehatan janin, simak terus ulasan Popmama.com berikut ini.
Apakah Ponsel Memancarkan Radiasi?
Pexels/mikoto.raw
Ya, ponsel, laptop, dan tablet dengan koneksi internet nirkabel berkomunikasi satu sama lain dan dengan dunia luar dengan memancarkan dan menerima energi yang disebut gelombang radio elektromagnetik.
Menggunakan perangkat ini berarti radiasi dalam jumlah kecil selalu berakhir di tubuh dan jika paparannya cukup tinggi, gelombang radio dapat memanaskan jaringan, merusak DNA, dan terkadang menyebabkan kanker.
Untungnya, ponsel memancarkan semacam radiasi non-ionisasi, energi gelombang radio tingkat rendah, dan tidak ada bukti ilmiah bahwa tingkat paparan khusus ini berbahaya. Meskipun demikian, perangkat nirkabel bukanlah satu-satunya sumber pemaparan gelombang radio yang Mama dapatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Percaya atau tidak, matahari, microwave, sinar-X, radio, dan bahkan meja granit semuanya memancarkan berbagai tingkat jenis gelombang radio yang sama. Mama tidak dapat menghindarinya kecuali Mama hidup dalam gelembung khusus. Dan itulah mengapa Mama disarankan untuk melewatkan sinar-X yang tidak perlu selama kehamilan.
Editors' Pick
Amankah Menggunakan Ponsel saat Hamil?
Freepik/alexander_safonov
Karena energi yang dipancarkan oleh ponsel berada di antara dua ekstrem sinar-X dan granit, beberapa peneliti telah mengajukan pertanyaan tentang apakah hal itu dapat memengaruhi janin, yang selnya cepat bereplikasi sangat rentan terhadap gangguan dari luar.
Namun sejauh ini, beberapa studi yang dilakukan di area ini belum menemukan apa pun yang terkait dengan penggunaan ponsel.
Apakah Penggunaan Ponsel Memengaruhi Janin?
Pixabay/sbtlneet
Dalam analisis terbaru dari beberapa penelitian, para peneliti membandingkan penggunaan ponsel pada ibu hamil dengan pertumbuhan janin, berat badan lahir, dan lama kehamilan. Pada akhirnya, beberapa hubungan ditemukan antara penggunaan ponsel dan durasi kehamilan yang lebih pendek serta peningkatan risiko kelahiran prematur, tetapi tidak ditemukan adanya hubungan kuat untuk pertumbuhan janin atau berat lahir.
Penelitian lain telah mempelajari penggunaan ponsel yang dilaporkan sendiri oleh ibu selama kehamilan dan kejadian masalah perilaku anak-anak mereka, seperti ADHD. Dalam sebuah penelitian di Spanyol tahun 2017, data pada lebih dari 80.000 pasangan ibu-anak menemukan bahwa ketika para mama menghabiskan lebih banyak waktu untuk berbicara di ponsel mereka selama kehamilan, anak-anak mereka lebih cenderung mengalami masalah perilaku dan emosional, terutama hiperaktif.
Perlu dicatat, bagaimanapun, bahwa perempuan yang paling sering menggunakan ponsel mereka selama kehamilan mungkin juga menderita ADHD sendiri dan menularkannya ke anak-anak mereka. Dan penelitian lain juga tidak menemukan keterkaitan sama sekali antara penggunaan ponsel selama kehamilan dan gangguan perkembangan pada anak.
Faktanya, sebuah studi besar tahun 2017 menemukan bahwa anak-anak berusia tiga tahun yang ibunya menghabiskan lebih banyak waktu menggunakan ponsel saat hamil ternyata memiliki kemampuan bahasa dan motorik yang lebih baik dibandingkan dengan anak-anak yang ibunya tidak menggunakan ponsel sama sekali. Salah satu alasan potensial mungkin terkait dengan kepribadian karena Mama lebih banyak berbicara, baik di telepon maupun kepada anak-anaknya, yang dapat membantu keterampilan bahasa.
Apakah Mama Harus Mengubah Kebiasaan Menggunakan Ponsel saat Hamil?
Freepik/sitthiphong
Kebanyakan praktisi setuju bahwa penelitian yang dilakukan pada penggunaan ponsel selama kehamilan tidak terlalu meyakinkan untuk merekomendasikan agar orang melakukan perubahan dalam kebiasaan teknologi mereka.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) tidak memiliki pedoman khusus tentang penggunaan ponsel selama kehamilan dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan tidak ada efek kesehatan yang merugikan yang disebabkan oleh penggunaan ponsel.
Risiko lebih besar yang ditimbulkan oleh ponsel sebenarnya berasal dari penggunaan perangkat ini saat sedang mengemudi mobil. Pengemudi yang terganggu, terutama tindakan mengirim dan membaca teks, mengancam nyawa, menyebabkan kecelakaan mobil yang mengakibatkan hampir 3.000 kematian pada tahun 2018.
Namun, jika Mama ingin meredakan kekhawatiran terkait penggunaan seluler, jauhkan ponsel beberapa meter saat tidak digunakan dan pilih perangkat handsfree untuk mengurangi paparan gelombang radio. Dan daripada membawa ponsel ke dalam saku yang dekat dengan perut yang sedang membesar, Mama bisa meletakkannya di meja dapur pada siang hari dan di meja samping tempat tidur pada malam hari.
Mama dapat terus menggunakan ponsel selama masa kehamilan. Jika Mama masih khawatir mengenai efeknya, Mama dapat melakukan beberapa tips di atas.