Berbahayakah jika Mengalami Herpes Oral saat Hamil?

Apakah herpes oral akan memengaruhi perkembangan janin?

26 Oktober 2020

Berbahayakah jika Mengalami Herpes Oral saat Hamil
Pexels/Valeria Boltneva

Saat hamil, perubahan hormon dan rendahnya sistem kekebalan tubuh dapat menyebabkan Mama mudah terkena infeksi. Salah satunya adalah herpes oral atau cold sore, kondisi infeksi yang menyerang mulut, bibir, atau gusi akibat virus herpes.

Herpes oral bisa sangat menyakitkan, yang merupakan jenis penyakit yang masih satu rantai dengan herpes. Penyakit ini juga sangat menular dan sangat mudah kambuh. Menurut Susan Grant, seorang dokter spesialis kandungan dan kebidanan asal New York, infeksi ini dapat terjadi kapan saja, terutama ketika seseorang mengalami stres dan keadaan hormon sedang tidak seimbang.

Berita baiknya, herpes oral dapat dicegah. Apa saja penyebabnya, pengobatan, serta tips untuk mencegah herpes oral? Apakah berbahaya bila herpes oral dialami saat hamil? Yuk, simak ulasannya di Popmama.com berikut ini.

Apa Itu Herpes Oral?

Apa Itu Herpes Oral
Freepik/wirestock

Herpes di bibir dan mulut, atau juga dikenal dengan herpes oral merupakan kondisi infeksi yang menyerang mulut, bibir, atau gusi akibat virus herpes.

Virus ini berasal dari keluarga yang sama dengan virus penyebab cacar air, yakni herpes zoster, luka mulut, dan leukemia mononuklear. Kebanyakan infeksi sekunder menyebar melalui kontak dengan penderita herpes di bibir atau oral.

Editors' Pick

Apa Penyebab Herpes Oral saat Hamil?

Apa Penyebab Herpes Oral saat Hamil
Freepik/freepik
freepik.com

Virus Herpes Simplex (HSV) inilah yang menyebabkan herpes oral. Virus masuk ke dalam tubuh saat ada luka terbuka di dalam atau di sekitar mulut.

Ketika Mama berbagi peralatan atau minuman dari botol air yang sama dengan orang yang sedang sakit flu, virus dapat berpindah. Berciuman juga dapat menyebarkan virus. Virus tidak hanya tinggal di sekitar mulut, tetapi juga menyebar ke tempat lain di tubuh.

Mama lebih rentan terkena herpes oral di awal kehamilan karena hormon akan berubah untuk mempersiapkan janin tumbuh.

Berikut beberapa gejala herpes oral:

  • Sensasi nyeri di sekitar mulut atau di bibir; terkadang keduanya,
  • sakit tenggorokan,
  • demam,
  • kelenjar leher bengkak atau bagian tubuh lainnya,
  • selama tahap blister, sebagian besar akan ada cairan bening yang keluar,
  • keropeng akan terbentuk di atas luka setelah beberapa hari.

Apakah Herpes Oral Memengaruhi Janin?

Apakah Herpes Oral Memengaruhi Janin
Freepik/Macrovector

Kekhawatiran utama bagi setiap ibu hamil yang mengidap virus atau penyakit adalah apakah itu akan membahayakan janin atau tidak.

Seringkali, herpes oral saat hamil tidak akan membahayakan janin. Karena virus HSV hanya ada di sekitar mulut, virus ini tidak menyebar ke plasenta dan menuju ke janin.

Namun jika Mama tertular virus herpes untuk pertama kali pada trimester terakhir, ini bisa menjadi masalah. Tubuh belum mengembangkan antibodi apa pun untuk perlindungan sehingga tidak akan siap untuk menangani situasi dengan baik. Meskipun HSV oral tidak membahayakan janin, jika HSV oral berpindah ke alat kelamin, ini bisa menjadi masalah bagi janin. Karena bayi akan melewati jalan lahir dan tertular virus tersebut melalui vagina.

Pengobatan Herpes Oral saat Hamil

Pengobatan Herpes Oral saat Hamil
Unsplash/Anastasiia Ostapovych

Begitu berada di tubuh, HSV akan tetap ada selama sisa hidup. Berikut beberapa pilihan perawatan untuk mengurangi rasa sakitnya:

  • Jika Mama dapat menahan rasa sakit, sebaiknya dibiarkan saja. Herpes oral akan sembuh dalam dua minggu. Namun, jika sangat sakit, Mama dapat berkonsultasi ke dokter untuk pengobatan yang tepat.
  • Obat oral yang termasuk obat antivirus. Ini hanya tersedia dengan resep dokter. Ini dilakukan sebelum herpes oral berkembang atau Mama merasakan beberapa gejala. Begitu berkembang, pengobatan tidak akan banyak berpengaruh.
  • Mereka yang sistem kekebalannya lemah mungkin memerlukan dosis obat yang lebih tinggi sehingga virus dapat dicegah atau gejalanya dikendalikan. Apabila Mama sudah pernah mengalaminya sebelum ini, jangan lupa informasikan kepada dokter.
  • Salep atau krim yang dioleskan. Ini dapat mengurangi gejala gatal, nyeri, dan mempercepat penyembuhan.

Tips untuk Mencegah Herpes Oral saat Hamil

Tips Mencegah Herpes Oral saat Hamil
Pexels/Burst

Jika Mama sudah tertular virus, mencegah herpes oral bukanlah tugas yang mudah. Karena kehamilan melibatkan banyak perubahan hormonal serta stres, jadi kemungkinan akan menjadi lebih sulit dari biasanya.

Berikut adalah beberapa tips sederhana untuk mencegahnya:

  • Jika Mama belum pernah terkena virus ini sebelumnya, pastikan untuk mencegah kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi. Ini berarti tidak berbagi alat makan, tidak menyesap minuman orang lain, atau tidak berbagi lip balm.
  • Jangan mencium siapa pun yang terkena virus.
  • Jagalah kesehatan agar kecil kemungkinan terserang pilek atau flu. Ini juga bisa memicu herpes oral.
  • Hindari aktivitas yang membuat stres karena stres adalah pemicu lain dari herpes oral. Meskipun mungkin sulit untuk dihindari sepenuhnya selama kehamilan, Mama selalu dapat berusaha untuk menguranginya.
  • Lindungi wajah dari sinar matahari. Sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan herpes oral merebak. Gunakan tabir surya dan lip balm.
  • Jaga kebersihan tangan, sering-seringlah mencucinya, dan jangan menyentuh wajah atau luka. Dengan cara ini, virus tidak menyebar ke orang lain, atau ke mata dan alat kelamin.
  • Pastikan untuk berbicara dengan dokter tentang obat apa pun yang dapat Mama minum setiap hari yang akan membantu mencegah virus.

Jika Mama pernah tertular HSV sebelumnya, ada kemungkinan herpes oral akan muncul di trimester pertama. Bicaralah dengan dokter tentang cara terbaik yang dapat Mama lakukan untuk menangani situasi ini.

Bila Mama terkena herpes oral, perlu diketahui, selama virus tidak menyebar ke bagian tubuh lain, ini tidak membahayakan janin.

Itulah beberapa informasi mengenai herpes oral pada ibu hamil. Kuncinya adalah selalu menjaga kebersihan serta hindari stres ya, Ma!

Baca juga:

The Latest