Demam Berdarah saat Hamil: Penyebab, Gejala, dan Risikonya
Jika tidak segera ditangani, demam berdarah dapat menyebabkan keguguran atau persalinan prematur, Ma
7 Februari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Demam berdarah ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang terinfeksi. Ibu hamil yang sudah terinfeksi demam berdarah dapat menularkan virus ke janinnya selama kehamilan atau sekitar waktu kelahiran.
Demam berdarah dapat memiliki efek berbahaya, termasuk kematian janin, berat badan lahir rendah, dan kelahiran prematur.
Di Indonesia sendiri, penyakit ini masih sering ditemukan dan ini biasa dialami oleh siapa saja, termasuk Mama saat hamil.
Nah, di musim hujan seperti ini, Mama harus berhati-hati dengan risiko penularan. Simak ulasan Popmama.com berikut ini tentang demam berdarah saat hamil, gejala, penyebab, dan risikonya.
Gejala dan Komplikasi Demam Berdarah saat Hamil
Gejala demam berdarah biasanya bersifat ringan. Gejala bisa muncul 4–7 hari sejak gigitan nyamuk dan dapat berlangsung selama 10 hari.
Gejala demam berdarah selama kehamilan tidak berbeda dari orang lain yang tidak hamil, mirip dengan gejala flu.
Tapi, karena kehamilan menurunkan daya tahan tubuh mama, tingkat keparahannya pun bisa meningkat.
Demam tinggi, sakit perut, sakit kepala menyiksa, muntah, pusing bisa dialami oleh ibu hamil. Infeksi demam berdarah juga dapat menurunkan kadar trombosit.
Bila ini terjadi, dalam kasus yang parah, Mama membutuhkan transfusi darah. Kondisi ini membutuhkan perawatan dan pemantauan yang konstan.
Beberapa gejala demam berdarah, yaitu:
- Demam tinggi mencapai 40 derajat Celsius,
- Nyeri kepala berat, juga pada sendi, otot, dan tulang,
- Kehilangan selera makan,
- Mual dan muntah,
- Nyeri pada bagian belakang mata,
- Bintik merah di kulit,
- Pendarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit.
Bila tidak segera ditangani, gejala demam berdarah akan semakin parah. Mama mungkin akan mengalami beberapa gejala seperti di bawah ini:
- Tekanan darah menurun,
- Kulit basah dan terasa dingin,
- Mulut kering,
- Denyut nadi melemah,
- Muncul tanda perdarahan, seperti mimisan, gusi berdarah, perdarahan di bawah kulit, muntah hitam, batuk darah, maupun buang air besar dengan feses kehitaman,
- Frekuensi buang air kecil berkurang dan jumlah urine yang keluar sedikit,
- Pola napas tidak beraturan, bahkan sampai sesak napas.
Editors' Pick
Penyebab Demam Berdarah
Nyamuk pembawa virus menginfeksi seseorang. Biasanya ini terjadi di pagi sampai sore hari menjelang petang, Ma.
Penularan terjadi saat nyamuk menggigit dan menghisap darah seseorang yang sudah terinfeksi virus demam berdarah. Ketika nyamuk tersebut menggigit orang lain, maka virus akan tersebar.