Penyebab pasti keguguran mungkin tidak pernah diketahui, namun para peneliti telah mengidentifikasi beberapa kemungkinan alasan.
Berikut beberapa faktor yang berkontribusi pada keguguran di trimester pertama:
Kelainan kromosom
Kelainan kromosom adalah penyebab paling umum dari keguguran dini. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa kelainan kromosom menyumbang 50% hingga 70% dari keguguran pada trimester pertama, terutama yang kurang dari 10 minggu kehamilan.
Setiap kali ada terlalu banyak atau tidak cukup kromosom, ada risiko keguguran.
Misalnya, ketika embrio kehilangan sepasang kromosom (nullisomy), embrio tidak dapat berkembang secara sehat dan kemungkinan akan mengakibatkan keguguran. Demikian juga, ketika ada satu kromosom yang hilang (monosomi), kehamilan hampir selalu mengakibatkan keguguran
Infeksi
Penelitian menunjukkan bahwa infeksi yang dapat dicegah dapat menyebabkan hingga 15% dari keguguran dini. Meskipun tidak sepenuhnya diketahui bagaimana atau mengapa infeksi menyebabkan keguguran, ada sejumlah infeksi yang dapat berkontribusi pada keguguran trimester pertama. Beberapa contoh termasuk cytomegalovirus (CMV), mikoplasma, klamidia, ureaplasma, listeria, atau toksoplasmosis.
Penting untuk dicatat bahwa tidak semua infeksi akan menyebabkan keguguran, dan, dengan pengobatan yang efektif, kemungkinan keguguran dapat dikurangi secara signifikan. Untuk alasan ini, ibu hamil sering ditawari tes panel TORCH pada kunjungan skrining kehamilan pertama mereka
"Tes TORCH menyaring sekelompok infeksi yang mungkin menyebabkan komplikasi kehamilan, termasuk keguguran," kata dr. Klein.
Kondisi medis yang mendasari
Kemungkinan keguguran meningkat jika kondisi kesehatan yang mendasarinya tidak terdiagnosis atau dikelola dengan buruk, kata Dr. Klein.
Jika Mama memiliki kondisi medis yang sedang berlangsung seperti diabetes, tekanan darah tinggi, atau penyakit autoimun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai pengobatan selama kehamilan. Dokter akan memutuskan mengenai perawatan dan pengobatan yang sesuai dengan kondisi kehamilan.
"Jika ibu hamil memiliki masalah mendasar seperti penyakit autoimun atau diabetes, ini meningkatkan risiko keguguran," jelas dr. Klein. Tetapi begitu Mama dapat mengendalikan kondisi medis yang mendasarinya, risiko keguguran dapat ditekan.