Bolehkah Ibu Hamil Melakukan Pemeriksaan Sinar-X?

Pemeriksaan sinar-x atau rontgen ini melibatkan radiasi yang dikhawatirkan berdampak pada kehamilan

30 Juni 2021

Bolehkah Ibu Hamil Melakukan Pemeriksaan Sinar-X
Freepik/gpointstudio

Pemeriksaan kesehatan menggunakan sinar-x sudah menjadi hal yang lazim dilakukan di masa kini. Prosedur ini memberikan informasi penting kepada dokter untuk membantu menganalisis kondisi medis pasien. 

Pada prakteknya, pemeriksaan sinar-x dilakukan dengan menggunakan radiasi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi kelompok yang kondisi kesehatannya lebih rentan. Ibu hamil, misalnya. 

Apakah sinar-x berbahaya bagi ibu hamil dan janin yang dikandung? Kali ini Popmama.com akan merangkum informasinya, dilansir dari MomJunction:

Apakah Pemeriksaan Sinar-x Aman Dilakukan selama Kehamilan?

Apakah Pemeriksaan Sinar-x Aman Dilakukan selama Kehamilan
Freepik/Rawpixel-com

Idealnya, dokter tidak merekomendasikan pemeriksaan dengan sinar-x untuk ibu hamil. Para dokter mempertimbangkan teknik tanpa radiasi, seperti ultrasound atau pencitraan resonansi magnetik untuk mendiagnosis suatu kondisi atau cedera. Namun, rontgen diagnostik terkadang diperlukan untuk menentukan perawatan yang tepat untuk kondisi tertentu.

Menurut US Food and Drug Administration (FDA), risiko sinar-x sebetulnya tidak terlalu tinggi. Jika manfaat sinar-x untuk mengetahui suatu kondisi kesehatan lebih besar daripada potensi risiko radiasi, maka dokter akan mempertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan menggunakan sinar-x.

Editors' Pick

Keamanan Sinar-x Tergantung pada Bagian Tubuh yang Terpapar

Keamanan Sinar-x Tergantung Bagian Tubuh Terpapar
Freepik

Keamanan sinar-x tergantung pada bagian tubuh yang terpapar dan besarnya radiasi. Jika rontgen dilakukan di bagian selain organ reproduksi, maka kehamilan mama tidak berisiko. Oleh karena itu, dokter mungkin akan tetap melakukan sinar-x pada bagian kaki, lengan, dada, gigi, atau kepala, jika dirasa perlu.

Tetapi jika rontgen dilakukan pada tubuh bagian bawah, termasuk punggung bagian bawah, panggul, perut, ginjal, atau perut diperlukan, maka ada risiko janin di dalam kandungan terkena radiasi. 
 

Risiko Sinar-x terhadap Kehamilan Berdasarkan Besarnya Radiasi

Risiko Sinar-x terhadap Kehamilan Berdasarkan Besar Radiasi
Freepik/Racool_studio

Jumlah radiasi sinar-x yang diserap oleh tubuh diukur dalam satuan rad. Bayi di dalam kandungan yang terpapar lebih dari 10 rad dapat berisiko mengalami masalah mata, ketidakmampuan belajar, kanker masa kanak-kanak, dan cacat lahir.

Sangat jarang sekali sinar-x tunggal melebihi 5 rad. Tepatnya, dibutuhkan lebih dari 5.000 x-ray dari kaki atau lengan untuk paparan 5 rad. Demikian pula, dibutuhkan 50 atau lebih rontgen dada untuk mencapai paparan 5 rad.

Risiko Sinar-x terhadap Kehamilan Berdasarkan Usia Janin

Risiko Sinar-x terhadap Kehamilan Berdasarkan Usia Janin
Freepik/Stockvault

Menurut Dr. Vijay Hanchate dari Rumah Sakit King Edward Memorial, Mumbai, tingkat sensitivitas radiasi sinar-x bervariasi dalam berbagai tahap perkembangan janin. 

  • Tahap pra-implantasi: Periode ini terjadi dari nol hingga 14 hari, di mana sensitivitas radiasi rendah, dan biasanya tidak ada efek. Tetapi jika besarnya radiasi cukup tinggi, maka implantasi tidak akan terjadi.
  • Tahap organogenesis: Tahapan ini terjadi pada hari ke-15 hingga ke-50, yang merupakan trimester pertama. Sensitivitas selama tahap ini tinggi, sehingga risiko pada janin yang belum lahir lebih besar. Bahkan jika paparan radiasi rendah selama tahap ini, mungkin ada risiko cacat bawaan.
  • Tahap janin: Ini adalah tahap akhir atau tahap pertumbuhan, dan sensitivitasnya relatif lebih rendah. Karena itu, risiko pada bayi juga lebih sedikit.

Tips Aman Meminimalkan Risiko Sinar-x selama Kehamilan

Tips Aman Meminimalkan Risiko Sinar-x selama Kehamilan
freepik.com/biancoblue

Berikut ini hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko paparan sinar-x selama kehamilan:

  • Ingatlah hal-hal berikut untuk mengurangi risiko jika Mama harus menjalani rontgen selama kehamilan
  • Saat menemani seseorang ke ruang rontgen, jauhi mesin rontgen. Gunakan celemek timah untuk melindungi organ reproduksi agar tetap aman
  • Jika Mama merasa sedang hamil atau sedang dalam program hamil, dan dokter menyarankan rontgen untuk mendiagnosis atau suatu kondisi, lakukan tes terlebih dahulu.  Jika terkonfirmasi hamil, beri tahu dokter tentang hal ini sehingga mereka dapat memutuskan apakah Mama bisa menjalani pemeriksaan sinar-x atau tidak

Meskipun risiko sinar-x selama kehamilan tidak besar, yang terbaik adalah memilih alternatif yang lebih aman jika memungkinkan. Konsultasikan dengan dokter tentang hal ini dan lakukan rontgen hanya jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya. 

Selalu bicarakan dengan dokter sebelum membuat keputusan tindakan medis apapun, untuk meminimalkan risiko selama kehamilan.

Baca juga:

The Latest