Bolehkah Ibu Hamil Menggunakan Produk Anti Serangga?

Jika tidak digunakan sesuai petunjuk, bukannya mengusir serangga malah jadi bumerang berbahaya

7 Desember 2020

Bolehkah Ibu Hamil Menggunakan Produk Anti Serangga
Pexels.com/cottonbro

Tinggal di negara tropis membuat kita sangat akrab dengan berbagai serangga yang menjadi bagian dari lingkungan kita. Apalagi di musim panas dan pancaroba. Beberapa serangga ini mungkin tidak berbahaya, tetapi ada juga yang berbahaya dan harus ditangkal dengan bantuan pengusir serangga. 

Jika Mama sedang hamil, mungkin Mama akan lebih berhati-hati terhadap penggunaan pengusir serangga. Memang, beberapa bahan dalam pengusir serangga, baik itu dalam bentuk semprotan atau pun losion, bisa memengaruhi kesehatan mama dan bayi. 

Berikut ini Popmama.com mengulas tentang keamanan menggunakan anti serangga saat hamil, dilansir dari Momjunction:
 

Fakta Unik, Ibu Hamil Lebih Menarik bagi Serangga

Fakta Unik, Ibu Hamil Lebih Menarik bagi Serangga
Pexels/Rafael Henrique

Ketika hamil, sebagian besar mama merasakan lebih sering dihinggapi atau pun digigit serangga. Ibu hamil memang menarik lebih banyak serangga atau nyamuk karena dua alasan. Salah satu penjelasannya adalah ibu hamil bernapas dengan berat dan melepaskan lebih banyak karbondioksida yang menarik serangga. Selain itu, asam laktat yang dikeluarkan oleh keringat ibu hamil cenderung menarik serangga.

Penting untuk mempertimbangkan penggunaan anti serangga untuk kehamilan jika manfaatnya jauh lebih besar daripada risikonya. Tetapi Mama harus menemukan cara untuk mengurangi kemungkinan menarik nyamuk dan serangga lain dengan menjaga kebersihan lingkungan. Jangan biarkan air kotor menumpuk di sekitar rumah, gunakan kasa jendela atau pintu dan kenakan pakaian yang tertutup untuk mencegah gigitan serangga.

Editors' Pick

Apakah Penggunaan Anti Serangga saat Hamil Menyebabkan Cacat Lahir?

Apakah Penggunaan Anti Serangga saat Hamil Menyebabkan Cacat Lahir
Pexels/joãoPaulodeSouzaOliveira

Tidak banyak penelitian pendukung yang menunjukkan bahwa penggunaan anti serangga, seperti obat nyamuk bakar, dapat menyebabkan bayi lahir cacat.

Namun, sebuah penelitian menyatakan bahwa cacat lahir pada anak laki-laki, yang disebut hipospadia (di mana lubang penis berada di bagian bawah tetapi tidak di ujungnya), umum terjadi pada ibu hamil yang menggunakan obat nyamuk selama trimester pertama. Namun, reliabilitas penelitian itu masih dipertanyakan.

Bahan-Bahan Anti Serangga yang Aman Digunakan

Bahan-Bahan Anti Serangga Aman Digunakan
Shutterstock/New Africa

Ya, pengusir serangga dianggap aman digunakan selama kehamilan jika Mama menggunakannya sesuai anjuran. Kebanyakan pengusir serangga mengandung bahan kimia aktif, seperti DEET (N, N-dietil-meta-toluamide).

Dilansir dari uthscsa.edu, DEET merupakan insektisida yang efektif dan aman digunakan dalam jumlah terbatas (konsentrasi DEET yang disarankan adalah 35- 50 persen). Sebagian besar anti serangga yang tersedia dalam bentuk semprot, minyak, atau pun losion yang bisa diaplikasikan di kulit atau kain, mengandung sekitar 10-25 persen DEET. 

Tak hanya DEET, bahan lain yang juga cukup umum digunakan sebagai anti serangga adalah picaridin. Penggunaan 20 persen picaridin sebagai anti serangga mampu menangkal serangan serangga selama dari empat hingga delapan jam. 

Selain DEET dan picaridin, bahan lain yang menjadi campuran anti serangga yang efektif adalah IR3535, PMD (para-menthane-3,8-diol), 2-undecanone (methyl nonyl ketone), dan campuran minyak botani yang terdiri dari minyak bunga geranium, kelapa, cedar, kedelai, serai, jarak, rosemary, dan minyak peppermint. 

Penggunaan Anti Serangga yang Aman selama Kehamilan

Penggunaan Anti Serangga Aman selama Kehamilan
Freepik/Bignai

Saat hamil, Mama perlu lebih jeli dan teliti dalam menggunakan anti serangga agar tidak menjadi bumerang yang membahayakan keselamatan mama maupun janin. Berikut ini tindakan pencegahan dalam meminimalkan risiko reaksi merugikan terhadap pengusir serangga:

  • Gunakan anti serangga seperti yang disarankan pada label petunjuk. Aplikasikan hanya pada kulit atau pakaian yang terbuka, tetapi tidak di bawah pakaian.
  • Jangan gunakan pada luka dan kulit yang teriritasi.
  • Jangan diaplikasikan di wajah, mulut atau mata. Hindari penyemprotan langsung ke wajah. Sebagai gantinya, semprotkan sedikit repellent di tangan mama dan oleskan tipis-tipis ke wajah.
  • Hindari aplikasi berlebih, karena itu tidak akan memberikan perlindungan yang lebih baik atau berkepanjangan.
  • Cuci kulit yang terpapar anti serangga dengan benar sebelum makan atau minum.
  • Jika Mama mengalami reaksi apa pun, hentikan penggunaan dan segera cuci bersih. Periksakan pada dokter setelah itu.
  • Penggunaan repellents berbahan kimia yang tidak perlu harus dihindari untuk mencegah komplikasi selama kehamilan.

Apa Efek Samping Anti Serangga pada Ibu Hamil?

Apa Efek Samping Anti Serangga Ibu Hamil
freepik/valuavitaly

Jika tidak digunakan sesuai petunjuk, pengusir serangga dapat memiliki beberapa kemungkinan efek samping,termasuk:

  • Iritasi kulit, jika Mama memiliki kulit sensitif.
  • Meskipun sangat jarang, konsentrasi tinggi dapat memengaruhi sistem saraf pusat yang menyebabkan kejang dan sakit kepala. Oleh karena itu, oleskan pada area kecil dan uji reaksi alergi.
  • Picaridin punya potensi mengiritasi kulit, tetapi tidak sebanyak DEET.
  • Alternatif yang lebih aman untuk pengusir nyamuk berbasis kimia adalah pengusir nyamuk alami atau organik yang terbuat dari tanaman.

Itu dia serba-serbi keamanan penggunaan anti serangga saat hamil untuk menangkal gigitan serangga yang mengganggu. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter kandungan sebelum mengaplikasikan penggunaan anti serangga, terutama yang berbahan kimia, untuk mencegah komplikasi kehamilan yang berbahaya. 

Baca Juga:

The Latest