Vaginitis pada Ibu Hamil: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya

Vaginitis rentan terjadi pada ibu hamil, dan perempuan yang menderita diabetes

1 Februari 2023

Vaginitis Ibu Hamil Gejala, Penyebab, Cara Mengobatinya
Unsplash/Timothy Meinberg

Vaginitis merupakan peradangan pada vagina yang umumnya dapat terjadi akibat infeksi bakteri. Saat seorang perempuan menderita vaginitis, vagina akan terasa gatal hingga terasa perih.

Peradangan pada vagina ini bisa sangat mengganggu karena cenderung dapat terjadi secara berulang dan tentunya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Vaginitis ini paling rentan terjadi pada ibu hamil, perempuan yang menderita diabetes, dan sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Nah, karena ibu hamil rentan mengalami vaginitis, Mama perlu mengetahui lebih jauh tentang vaginitis.

Di bawah ini Popmama.comtelah merangkum mengenai vaginitis pada ibu hamil, mulai dari gejala, penyebab, hingga cara mengobatinya.

Gejala Vaginitis pada Ibu Hamil

Gejala Vaginitis Ibu Hamil
Freepik/eddows-animator

Gejala paling umum yang akan terlihat atau dirasakan oleh seorang penderita vaginitis, yaitu:

  • gatal di area vagina,
  • kemerahan dan rasa nyeri di sekitar vagina,
  • mengalami perdarahan ringan,
  • keputihan yang tidak normal seperti berbau tidak sedap dan berwarna, dan
  • ada sensasi terbakar di area vagina saat buang air kecil dan saat berhubungan seks.

Editors' Pick

Penyebab Seseorang Menderita Vaginitis

Penyebab Seseorang Menderita Vaginitis
Freepik/diana.grytsku

Penyebab vaginitis dapat berbeda tergantung jenis vaginitis apa yang diderita, di antaranya yaitu:

  • Trikomoniasis

Vaginitis jenis trikomoniasis dapat disebabkan oleh parasit bernama trichomonas vaginalis. Parasit ini bisa menyebar melalui hubungan seksual. Seseorang bisa menderita vaginitis trikomoniasis apabila berhubungan seksual dengan seseorang yang telah terinfeksi.

  • Infeksi jamur

Vaginitis karena infeksi jamur terjadi ketika kadar normal asam dan ragi (sejenis jamur) di vagina tidak seimbang sehingga pertumbuhan jamur di vagina menjadi berlebihan. Umumnya jamur yang tumbuh pada vagina adalah jenis candida albicans.

  • Vaginitis bakteri

Secara alami, vagina sebenarnya telah mengandung bakteri, namun keseimbangan jumlah bakteri di vagina dapat terganggu sehingga bakteri jahat tumbuh lebih banyak dibandingkan dengan bakteri baik.

Vaginitis bakteri tidak disebabkan oleh satu jenis bakteri saja, tapi dapat disebabkan oleh beberapa jenis bakteri yang berbeda.

  • Vaginitis atrofi

Vagina atrofi merupakan kondisi peradangan dan penipisan dinding vagina. Kondisi ini dapat terjadi karena ada penurunan kadar hormon estrogen dalam tubuh.

Bagaimana Vaginitis Dapat Didiagnosis?

Bagaimana Vaginitis Dapat Didiagnosis
Freepik/ stefamerpik

Untuk memastikan apakah seseorang menderita vaginitis atau tidak, umumnya dokter terlebih dahulu akan menanyakan gejala yang dialami serta riwayat kesehatan. Setelah itu, dokter bisa melakukan tes berikut:

  • pemeriksaan panggul menggunakan alat yang disebut spekulum,
  • pemeriksaan kadar asam dan basa vagina atau pengujian pH, dan
  • pemeriksaan sampel keputihan di laboratorium.

Apakah Vaginitis Bisa Dicegah?

Apakah Vaginitis Bisa Dicegah
Freepik

Vaginitis dapat dicegah dan risikonya dapat dikurangi dengan melakukan hal-hal berikut:

  • menjaga kebersihan area vagina dan sekitarnya,
  • membersihkan vagina dari arah depan ke belakang,
  • tidak mengenakan pakaian ketat,
  • mengenakan celana yang longgar dan menyerap keringat,
  • mengenakan pakaian dalam berbahan katun,
  • menjaga kebersihan vagina setelah berhubungan seks,
  • rutin mengonsumsi yoghurt yang mengandung bakteri baik, dan
  • hindari mengenakan pembalut beraroma.

Cara Mengobati Vaginitis

Cara Mengobati Vaginitis
Freepik/Azerbaijan_stockphoto

Cara mengobati vaginitis dapat berbeda pada setiap penderitanya, dan cara yang digunakan akan disesuaikan berdasarkan penyebabnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter akan dapat memberikan cara yang paling efektif untuk mengobati vaginitis.

Berikut cara yang dapat dilakukan untuk mengobati vaginitis:

  • Mengonsumsi obat antijamur

Obat-obatan antijamur seperti miconazole, clotrimazole, atau fluconazole akan diberikan oleh dokter untuk mengatasi vaginitis yang disebabkan oleh infeksi jamur.

  • Mengonsumsi antibiotik

Untuk mengatasi vaginitis yang disebabkan oleh bakteri, dokter akan memberikan obat antibiotik seperti metronidazole dan clindamycin.

  • Terapi penggantian hormon

Untuk mengobati atrofi vagina atau vaginitis atrofi, dokter akan melaukan terapi penggantian hormon untuk mengatasi penurunan kadar hormon estrogen dalam tubuh.

Itu tadi mengenai vaginitis pada ibu hamil. Apakah Mama pernah mengalaminya selama kehamilan? Dan bagaimana cara Mama mengatasinya?

Baca juga:

The Latest