Jangan Percaya, 5 Tips Meningkatkan Peluang Hamil Ini Cuma Mitos

Cari tahu dulu faktanya, Ma

6 Oktober 2018

Jangan Percaya, 5 Tips Meningkatkan Peluang Hamil Ini Cuma Mitos
Freepik

Ada beberapa hal yang sampai saat ini masih dipercaya bisa membantu meningkatkan peluang kehamilan.

Salah satunya adalah tentang frekuensi berhubungan intim yang perlu dilakukan. Meski terdengar nyata, namun faktanya tidak selalu benar lho, Ma.

Oleh sebab itu, penting bagi Mama untuk mencari tahu terlebih dahulu apa yang benar mengenai informasi-informasi tersebut. Berikut Popmama.com rangkum untuk Mama:

1. Orgasme bantu proses perjalanan sperma

1. Orgasme bantu proses perjalanan sperma
Pexels/Rawpixel.com

Salah satu teori yang paling banyak dipercaya adalah tentang orgasme. Disebut-sebut bahwa apabila Mama mengalami orgasme saat berhubungan intim, maka hal tersebut akan meningkatkan peluang kehamilan.

Faktanya, orgasme tidak memengaruhi hal tersebut, Ma.

Orgasme tidak sepenuhnya dapat ‘menarik’ sperma dan membuat sperma masuk lebih mudah menuju sel telur.

Sampai saat ini belum ada penelitian terkait yang bisa membuktikan teori tersebut, sehingga belum dipastikan ada hubungan antara orgasme dan proses pembuahan.

Editors' Pick

2. Harus berhubungan intim setiap hari

2. Harus berhubungan intim setiap hari
Pexels/Pixabay

Teori lainnya menyebutkan Mama harus berhubungan intim setiap hari untuk meningkatkan peluang kehamilan.

Padahal faktanya tidak demikian. Terpaksa melakukan hubungan intim setiap hari justru bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan bahkan stres.

Pakar kebidanan dan kandungan dari Ottawa, Kanada, Paul Claman, rasa stres yang muncul pada pasangan saat berhubungan intim justru bisa menurunkan peluang kehamilan.

Untuk meningkatkan peluang hamil, Mama justru lebih dianjurkan untuk memerhatikan masa subur.

Masa ini terjadi pada kira-kira 14 hari sebelum periode haid dimulai.

Claman lebih menganjurkan Mama untuk meLakukan hubungan intim setiap dua atau tiga hari mulai pada 18 hari sebelum periode haid.

3. Angkat kaki setelah berhubungan intim

3. Angkat kaki setelah berhubungan intim
Pexels/Burst

Menjaga agar sperma tetap berada di dalam vagina setelah berhubungan intim adalah salah satu hal yang sering disebut-sebut juga bisa meningkatkan peluang hamil.

Menurut pakar kebidanan dan kandungan Olive Fertility Centre di Vancouver, Kanada, Al Yuzpe, teori ini belum terbukti kebenaran ilmiahnya.

Sperma memiliki cara sendiri untuk bisa bertahan di dalam vagina. Bahkan faktanya sperma bisa bertahan di dalamnya selama beberapa hari.

Jadi tidak perlu menunggu beberapa menit untuk tetap berbaring pasca berhubungan intim ya, Ma.

Apalagi sampai mengangkat kaki lebih tinggi ke atas demi menjaga sperma agar tidak keluar lagi.

4. Minum obat batuk

4. Minum obat batuk
Freepik/Stockvault

Beberapa tahun lalu informasi soal minum obat batuk demi meningkatkan peluang hamil sempat muncul.

Disebutkan bahwa guaifenesin, suatu bahan yang ditemukan dalam sirup obat batuk tertentu, dapat membantu meningkatkan peluang hamil. Caranya adalah dengan membantu membuat lendir serviks menjadi lebih tipis encer.

Faktanya, Yuzpe menyebutkan teori ini sama sekali tidak benar. Belum ditemukan penelitian ilmiah juga soal minum obat batuk dengan proses pembuahan.

5. Periode haid teratur berarti aman

5. Periode haid teratur berarti aman
Pixabay/Chiplanay

Menurut pakar naturopati, Pamela Frank, siklus reguler dari haid adalah 28 hari. Bisa juga lebih atau kurang 1-2 hari sebelum atau sesudahnya.

Jika Mama haid setiap bulan, tapi dengan jeda waktu yang terlampau jauh, maka kemungkinan peluang hamil Mama juga bisa terpengaruh.

Pada dasarnya, kondisi dan jadwal haid sangat memengaruhi peluang kehamilan.

Apabila darah haid terlalu encer dan jumlahnya sedikit, Pamela menyebut kemungkinan ini adalah karena Mama kekurangan estrogen.

Jika yang terjadi adalah sebaliknya, di mana darah terlalu banyak dan kental, maka kemungkinan Mama tidak memiliki cukup progesteron untuk menyeimbangkan estrogen.

Sementara itu, jika periode haid selalu terasa menyakitkan, bisa jadi ini adalah gejala endometriosis.

Kondisi ini juga bisa membuat proses pembuahan menjadi lebih sulit.

Konsultasikan segera dengan dokter kandungan jika Mama curiga mengalaminya, ya.

The Latest