Hamil dengan Satu Ginjal Saja, Akankah Berpengaruh Pada Janin?
Lakukan konsultasi berkala dengan dokter jika memiliki kondisi demikian
19 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Saat hamil, ada beberapa perubahan yang terjadi dalam tubuh perempuan. Mulai dari perubahan secara hormonal, serta perubahan pada kinerja berbagai organ tubuh. Salah satunya ginjal.
Jika ginjal sebelumnya sudah memiliki masalah kesehatan, seringkali kehamilan pun bisa terganggu.
Lantas bagaimana jika seorang perempuan memiliki satu ginjal saja, apakah aman untuk hamil dan apakah kondisi ini berpengaruh pada tumbuh kembang janin?
Yuk simak informasi lengkapnya berikut ini seperti telah dirangkum oleh Popmama.com:
Editors' Pick
1. Perubahan fungsi ginjal saat hamil
Ginjal adalah organ berbentuk seperti kacang yang memiliki banyak fungsi penting. Mulai dari menyaring darah, membuang sisa olahan tubuh melalui urin, memproduksi hormon, menyeimbangkan mineral, dan menjaga keseimbangan cairan.
Beberapa faktor risiko yang bisa terjadi akibat penyakit ginjal di antaranya diabetes dan tekanan darah tinggi.
Ketika ginjal rusak dan tidak dapat berfungsi dengan baik, cairan dalam tubuh pun dapat menumpuk di dalam tubuh dan sisa-sisa olahan tubuh menumpuk di dalam darah.
Oleh sebab itu, sebelum melakukan program hamil dengan satu ginjal, sebaiknya Mama lakukan konsultasi berkala dulu dengan dokter kandungan, ya. Ini guna memastikan kondisi tubuh Mama benar-benar siap untuk bisa hamil dengan sehat.
Perlu diketahui bahwa ada beberapa kondisi terkait fungsi ginjal yang berubah selama dan efeknya bagi kesehatan. Salah satunya adalah kondisi tekanan darah tinggi, yang berkaitan dengan risiko preeklampsia.
Preeklampsia yang tidak diobati dengan tepat bisa berujung pada risiko gangguan perkembangan janin dan kelahiran prematur.
Selain itu, dikutip dari National Center for Biotechnology Information, US National Library of Medicine, perubahan hormon selama kehamilan juga memungkinkan adanya peningkatan aliran darah ke ginjal dan mengubah autoregulasi sehingga laju filtrasi glomerulus atau glomerular filtration rate (GFR) meningkat.
2. Amankah hamil dengan satu ginjal saja?
Sampai saat ini, belum ada bukti ilmiah yang memadai untuk membuktikan apakah sebenarnya aman bagi perempuan untuk bisa hamil dengan satu ginjal. Demikian dikutip dari Saudi Journal of Kidney Diseases and Transplantation.
Namun demikian, beberapa penelitian baru-baru ini telah menyebutkan bahwa setelah donor ginjal, perempuan dapat memiliki kehamilan normal tanpa masalah yang signifikan. Ini berarti hamil dengan satu ginjal bisa dikatakan aman, tetapi harus berdasarkan pemeriksaan detail dari dokter kandungan.
Perlu digarisbawahi bahwa meskipun kehamilan dengan satu ginjal bisa dikatakan aman dengan pemeriksaan terlebih dahulu, hidup dengan satu ginjal dapat menempatkan perempuan pada risiko komplikasi yang sedikit lebih tinggi dibandigkan dengan jika tetap ada dua ginjal.
Ini karena kehamilan kerap dikaitkan dengan berbagai perubahan fisiologis ginjal, termasuk peningkatan aliran plasma ginjal dan GFR. Kondisi ini secara teori dapat mengubah hemodinamik ginjal dan meningkatkan risiko hipertensi, yang berujung pada preeklampsia.
Konsultasi yang lebih mendalam pun perlu dilakukan dengan dokter kandungan supaya bisa ditentukan secara pasti, apakah Mama aman melanjutkan program hamil dengan kondisi memiliki satu ginjal saja.