7 Tanda dan Gejala PCOS yang Tidak Boleh Diabaikan

Sering dianggap hal biasa, gejala ini justru bisa menjadi pertanda PCOS juga

14 Juni 2022

7 Tanda Gejala PCOS Tidak Boleh Diabaikan
Freepik/katemangostar

Polycystic ovary syndrome atau seringdisebut PCOS adalah masalah kelainan hormon yang umum terjadi pada perempuan, khususnya saat memasuki usia reproduksi yang aktif.

Dilansir Mayo Clinic, perempuan dengan PCOS mungkin memiliki periode haid yang jarang atau berkepanjangan, serta mungkin memiliki kelebihan kadar hormon laki-laki yakni androgen.

Pada kasus ini, ovarium dapat mengembangkan banyak sekumpulan kecil cairan (folikel) dan kemudian gagal melepaskan sel telur secara teratur.

Penyebab pasti PCOS sampai saat ini masih belum diketahui. Diagnosis dan pengobatan dini bersama dengan program penurunan berat badan diketahui dapat mengurangi risiko komplikasi jangka panjang akibat PCOS, termasuk diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

Gejala-gejala khas dari PCOS masih seputar gangguan pada siklus haid. Namun nyatanya, bukan itu saja lho gejala PCOS yang perlu Kamu ketahui.

PCOS pada dasarnya termasuk masalah hormon, sehingga memiliki banyak tanda dan gejala. Berikut Popmama.com rangkum informasinya dari berbagai sumber khusus untuk kamu:

1. Pertumbuhan rambut di area yang tidak diinginkan

1. Pertumbuhan rambut area tidak diinginkan
Pixabay/Silviarita

Dikutip dari Web MD, kondisi ini kerap disebut sebagai hirsutisme. Pengidap hirsutisme biasanya memiliki pertumbuhan rambut di tempat-tempat yang tidak terduga.

Termasuk di area seperti wajah, dagu, payudara, perut, dan jari-jari kaki. Menurut Mayo Clinic, kondisi ini bisa disebabkan oleh adanya peningkatan kadar hormon laki-laki pada tubuh perempuan.

Selain pertumbuhan rambut berlebihan, kelebihan hormon ini juga bisa memicu tumbuhnya jerawat yang parah.

2. Rambut rontok

2. Rambut rontok
Pixabay/LisaRedfern

Masalah lain yang kerap muncul akibat adanya ketidakseimbangan hormon pada pengidap PCOS adalah kerontokan rambut.

Ya, perempuan dengan PCOS mungkin akan lebih mudah mengalami penipisan rambut, terutama saat usia sudah memasuki paruh baya.

Kerontokan rambut ini awalnya terjadi sedikit, namun lama-kelamaan bisa menjadi semakin parah. Rambut akan menjadi lebih rapuh, bercabang dan mudah rontok terutama saat disisir.

3. Masalah berat badan

3. Masalah berat badan
Freepik/phanuwatnandee

Sebagian besar kasus perempuan dengan PCOS mengeluhkan adanya masalah dengan berat badan, namun berbeda-beda sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing.

Ada yang memiliki masalah sulit menaikkan berat badan atau justru kesulitan menurunkan berat badan.

Semua bergantung pada kondisi hormon dan fisik dari masing-masing perempuan. Untuk mengembalikan berat badan pada angka yang dianjurkan, sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter gizi ya.

Editors' Pick

4. Kulit berjerawat atau berminyak

4. Kulit berjerawat atau berminyak
Freepik/bearfotos

Perubahan hormon yang terkait dengan PCOS juga bisa membuat Kamu mengalami masalah pada kulit. Salah satunya yakni kulit jadi mudah berjerawat dan berminyak.

Namun demikian, bukan berarti jika Mama punya kulit berjerawat dan berminyak sudah pasti memiliki masalah PCOS, ya.

5. Sulit tidur dan sering merasa lelah sepanjang waktu

5. Sulit tidur sering merasa lelah sepanjang waktu
Freepik/Yanalya

Gangguan pada pola tidur juga bisa menjadi salah satu tanda dan gejala PCOS yang perlu Kamu ketahui. Perhatikan apakah Kamu sering mengalami sulit tidur atau mungkin sudah tidur namun tetap merasa lelah?

Jika ya, dibarengi dengan tanda khas lainnya bisa jadi itu adalah akibat PCOS. Selain itu, Kamu juga mungkin mengalami kelainan tidur yang dikenal sebagai sleep apnea. Ini berarti bahkan ketika Kamu sudah tidur, Kamu tidak merasa cukup istirahat setelah terbangun.

Masalah ini kerap menimbulkan tanda khas lainnya yakni sakit kepala. Selain karena kurang tidur, sakit kepala pada pengidap PCOS juga bisa disebabkan oleh adanya perubahan kadar hormon.

6. Gangguan siklus haid

6. Gangguan siklus haid
Unsplash/Yuris Alhumaydy

Saat mengidap PCOS, Kamu mungkin akan mengalami siklus haid yang tidak teratur. Kamu juga mungkin tidak mengalami haid selama beberapa bulan. Namun sekalinya haid, Kamu bisa mengalami perdarahan yang cukup banyak.

Ya, Mayo Clinic menyebutkan bahwa siklus haid yang jarang, tidak teratur, atau berkepanjangan adalah tanda paling umum dari PCOS.

Misalnya, Kamu mungkin memiliki kurang dari sembilan kali siklus haid dalam setahun atau lebih dari 35 hari antara satu siklus ke siklus lainnya.

7. Sulit untuk bisa hamil

7. Sulit bisa hamil
Freepik/Jcomp

PCOS adalah salah satu penyebab utama ketidaksuburan alias sulit hamil yang dialami oleh perempuan.

Ini karena ketika seorang perempuan diketahui mengidap PCOS, ukuran indung telur atau ovariumnya akan menjadi lebih besar dari ukuran biasanya.

Nah, indung telur yang lebih besar ini di dalamnya berisikan banyak kista kecil yang mengandung sel telur yang belum matang. Sel telur ini pun menjadi sulit keluar, terlebih untuk dibuahi.

Selain itu, perempuan dengan PCOS juga memiliki kadar hormon androgen yang cukup tinggi dan bisa menghambat proses ovulasi, yaitu pelepasan telur sehat untuk dibuahi sperma.

Kondisi-kondisi ini pun kerap mengganggu proses pembuahan dan menghambat usaha perempuan untuk bisa hamil secara alami.

Tapi tak perlu khawatir. Perempuan dengan PCOS tetap bisa hamil kok, hanya saja diperlukan berbagai usaha yang lebih kompleks dibandingkan dengan perempuan yang tidak mengidap PCOS.

Kamu mungkin memerlukan terapi kesuburan dari dokter serta menerapkan pola hidup sehat, terutama dengan mengonsumsi makanan yang bergizi. 

Itulah tujuh gejala PCOS yang tidak boleh Kamu abaikan. Segera konsultasikan ke dokter dan tetap semangat, ya!

Baca juga:

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan ke dokter jika kamu mengalami gejala PCOS seperti yang telah dijelaskan di atas. PCOS yang tidak ditangani bisa mengakibatkan penderitanya sulit untuk hamil, karena sel telur tidak dapat dilepaskan atau ovulasi.

Penderita PCOS yang sedang hamil juga berisiko melahirkan bayi secara prematur,  mengalami keguguran, mengalami diabetes gestasional, dan menderita tekanan darah tinggi.

Oleh karena itu, lakukan kontrol rutin ke dokter kandungan selama masa kehamilan agar kondisi kesehatan ibu dan janin terpantau dengan baik.

The Latest