Hati-hati, 5 Hal Ini Bisa Mengambat Peluang Kehamilan

Apakah mungkin Mama mengalami salah satunya?

13 Desember 2018

Hati-hati, 5 Hal Ini Bisa Mengambat Peluang Kehamilan
Pexels/Bruce Mars

Belum juga menemukan tanda positif di testpack, Ma? Ada beberapa faktor yang sebenarnya bisa memengaruhi.

Mulai dari kesehatan tubuh Mama sendiri, kesehatan Papa, bahkan bahkan bagaimana kondisi dan lingkungan di sekitar Mama.

Pahami terlebih dahulu bagaimana kesehatan Mama untuk memastikan upaya yang tepat untuk memperbesar peluang kehamilan.

Yuk simak informasi tentang hal-hal yang bisa menghambat kehamilan berikut ini:

1. Usia

1. Usia
Freepik

Salah satu pemicu ketidaksuburan yang paling umum bagi perempuan adalah usia. Seiring bertambahnya usia, indung telur akan menua sama seperti tubuh Mama.

Semakin menurunnya kondisi indung telur, maka kemudian hal ini juga turut akan memengaruhi kualitas sel telur. Yang terjadi, kualitas sel telur akan terus memburuk.

Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa kondisi ini akan membuat sel telur menjadi lebih sulit untuk dibuahi dengan baik.

Pada umumnya, penurunan kualitas indung telur dan sel telur akan terus menurun sejak usia 35 tahun. Di periode waktu ini, peluang untuk hamil akan menurun lebih cepat.

Apabila ingin cepat hamil, Mama pun sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter kandungan subspesialis fertilitas untuk mencari tahu bagaimana solusi tepatnya.

Tak cuma pada Mama, faktor usia faktanya juga turut berpengaruh pada Papa, lho. Serupa seperti kualitas sel telur, seiring berjalannya waktu kualitas sperma juga bisa menurun.

Editors' Pick

2. Kualitas sperma

2. Kualitas sperma
Pexels/Pixabay

Seperti disebutkan sebelumnya, kualitas sperma juga sangat mungkin mengalami penurunan kualitas. Selain dari faktor usia, bisa juga dari beberapa faktor lain.

Ya, sebagian besar kasus ketidaksuburan pada laki-laki disebabkan oleh jumlah sperma yang sedikit atau kualitas sperma yang buruk.

Kondisi ini sering dikaitkan dengan faktor genetika, namun bisa juga disebabkan faktor lain yang dapat berdampak pada kualitas sperma, termasuk varikokel (kumpulan abnormal vena menggembung di atas testis), infeksi dan masalah hormon.

Selain itu, polutan atau persistent organic pollutants (POPs) juga diperkirakan berdampak pada kesuburan laki-laki. Ini merupakan zat kimia yang dihasilkan manusia, sebagai hasil dari proses industri dan pestisida.

Melalui proses industri, zat-zat ini tersebar luas ke lingkungan.

Dibutuhkan waktu lama bagi komponen ini untuk terdegradasi. Selama proses tersebut, zat-zat ini pun bisa mencemari udara, air, tanaman, tanah dan hewan.

Selain mencemari lingkungan, POPs juga bisa mengganggu kesehatan manusia.

Salah satu dampaknya yakni pada hormon laki-laki dan menyebabkan beberapa masalah, termasuk infertilitas, kanker testis, kanker prostat, dan malformasi urogenital.

Masalah pada sperma juga bisa disebabkan oleh faktor gaya hidup. Misalnya kurang olahraga, pola makan tidak sehat serta sering melakukan kebiasaan-kebiasaan yang tidak sehat.

Di antaranya yakni seperti memangku laptop saat bekerja atau terlalu sering berendam di air panas.

Kebiasaan ini bisa meningkatkan suhu di sekitar organ reproduksi, yang kemudian bisa mengganggu produksi sperma.

Baca juga:  Meningkatkan Kesehatan Sperma dengan Lakukan 7 Cara Ini!

3. Ukuran rongga rahim

3. Ukuran rongga rahim
Pixabay/Free-Photos

Salah satu hal lain yang juga bisa memicu terjadinya hambatan kehamilan adalah ukuran dan bentuk dari rongga rahim perempuan.

Jika volume rongga rahim berbeda dari yang pada umumnya, atau seorang perempuan memiliki rahim dengan bentuk tak biasa, maka bisa terjadi masalah dengan konsepsi.

Masalah lain yang mungkin terjadi yakni kegagalan implantasi, peningkatan risiko kehamilan ektopik, dan peningkatan risiko keguguran.

Baca juga:  Apa Itu Kehamilan Ektopik Terganggu dan Bagaimana Cara Penanganannya?

4. Penyumbatan pada tuba fallopi

4. Penyumbatan tuba fallopi
Freepik

Selain kelainan bentuk pada rahim, hal lain yang juga bisa memicu hambatan pada kehamilan adalah adanya sumbatan pada tuba fallopi.

Apabila salah satu atau bahkan kedua saluran tuba fallopi tersumbat, maka sel telur tidak dapat mencapai rahim. Akibatnya, sperma pun tidak bisa mencapai sel telur dan pembuahan menjadi sulit terjadi.

Adanya masalah pada sumbatan tuba fallopi sering disebut juga sebagai ‘tubal factor infertility’.

Sekitar 25 persen kasus infertilitas pada perempuan sering dikaitkan dengan masalah sumbatan tuba fallopi. Selain itu bisa juga dikaitkan dengan infeksi seperti penyakit radang panggul atau peradangan endometrium.

5. Endometriosis

5. Endometriosis
Freepik/Dragana_Gordic

Endometriosis juga menjadi salah satu kondisi medis yang bisa memicu masalah ketidaksuburan pada perempuan. Ini terjadi ketika lapisan jaringan rahim (disebut endometrium) tumbuh di area lain dari tubuh.

Saat tingkat keparahan endometriosis meningkat, jaringan parut (juga dikenal sebagai adhesi) lebih sering ditemukan, sehingga peluang konsepsi alami pun menurun.

Kasus endometriosis yang parah juga dapat menyebabkan jaringan parut pelvis dan distorsi anatomi panggul, yang kembali mengurangi kemungkinan konsepsi alami.

Endometriosis diklasifikasikan menjadi tingkat minimal, ringan, sedang, dan berat dengan menggunakan skor dari American Fertility Society Revised Classification of Endometriosis (AFS).

Skor ini membantu menilai peluang kehamilan Mama secara alami. Ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mengatasi endometriosis, salah satunya pembedahan untuk mengangkat jaringan tersebut.

Selain itu, untuk Mama yang memiliki endometriosis cukup parah, sejumlah perawatan reproduksi pun bisa dilakukan untuk membantu keberhasilan kehamilan, salah satunya metode IVF (In Vitro Fertilization) dan IUI (Intrauterine Insemination).

Apapun pilihan Mama, jangan lupa mendiskusikannya terlebih dahulu dengan dokter, ya.

The Latest