Melakukan imunisasi rubella sebelum kehamilan dapat menyelamatkan bayi dari berbagai risiko cacat bawaan, seperti kebutaan, tuli, pertumbuhan mental yang terbelakang, dan masalah jantung. Para ahli menyarankan, vaksinasi rubella sebaiknya dilakukan 3 bulan sebelum hamil. Vaksinasi ini tidak boleh diambil selama kehamilan.
Seorang ginekolog senior dan kepala departemen Rumah Sakit Bombay, India, Dr Neerja Pauranik mengatakan, vaksin rubella sangat aman. Risiko efek samping dari vaksinasi ini hanya 5 persen saja, yaitu berupa ruam ringan pada kulit. Jadi, tidak perlu khawatir tentang efek samping.
Jika perempuan yang sedang hamil belum mendapatkan vaksin kemudian terkena rubella, infeksi tersebut dapat menularkan ke janin dan menimbulkan dampak yang berbahaya. Infeksi rubella dapat memengaruhi kemampuan penglihatan dan pendengaran bayi.
Perempuan yang terinfeksi selama 4 bulan pertama kehamilan dapat menyebabkan masalah otak dan jantung pada anaknya.
Infeksi rubella juga dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, atau janin mati di dalam kandungan, serta berbagai cacat lahir.
Jadi, jika pemeriksaan darah menunjukkan bahwa kamu terinfeksi, mungkin kamu akan disarankan untuk menunda kehamilan terlebih dahulu.