Dilansir dari Babycentre.com, berikut ini beberapa jenis obat-obatan yang dapat memengaruhi kesuburan perempuan.
Obat-obatan seperti kortison dan prednison banyak digunakan untuk mengobatin penyakit asma dan lupus. Jika dikonsumsi dalam dosis tinggi, obat-obatan steroid dapat menghambat pelepasan hormon FSH dan LH dalam tubuh. Padahal kedua hormon ini diperlukan untuk mengendalikan siklus menstruasi dan produksi sel telur di ovarium.
Obat antihipertensi atau darah tinggi dapat menyebabkan kadar hormon prolaktin menjadi tinggi. Hormon prolaktin yang tinggi biasanya ditandai dengan vagina yang kering dan siklus menstruasi yang tidak teratur. Jika dibiarkan, hal ini akan memengaruhi ovulasi.
Hampir semua obat yang ditujukan untuk sistem saraf pusat, menyebabkan tingginya hormon prolaktin, termasuk obat penenang dan pencegah kejang. Hormon prolaktin yang tinggi menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur atau bahkan berhenti sama sekali. Jika hal ini terjadi maka ovulasi akan terganggu dan menyebabkan perempuan menjadi sulit hamil.
Sebaiknya kamu mengonsumsi obat jenis ini dalam dosis yang tepat ya. Karena obat untuk hipotiroidisme bisa memengaruhi ovulasi jika terlalu banyak atau terlalu sedikit dikonsumsi. Hipertiroidisme terjadi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup, sehingga beberapa sistem di dalam tubuh tidak bisa berjalan dengan optimal.
Perawatan kanker baik itu kemoterapi, terapi radiasi, maupun pengobatan lainnya dapat merusak sel telur dan menyebabkan ovarium berhenti menjalankan fungsinya sebelum usia 40 tahun atau biasa disebut ovarium prematur.
- Obat untuk perawatan kulit dan rambut yang mengandung hormon
Beberapa produk krim dan gel yang digunakan untuk perawatan kulit dan rambut, mengandung estrogen dan progesteron yang bisa memengaruhi ovulasi. Meskipun pada kenyataanya, kulit tidak mungkin menyerap hormon tersebut dalam jumlah banyak. Tapi mengingat efek sampingnya terhadap kesuburan, lebih baik batasi penggunaanya ya.