Memiliki rencana pengelolaan migrain yang tepat itu sangat penting sebelum Mama mencoba untuk hamil. Dengan pengobatan yang tepat dan perawatan tepat waktu, Mama bisa memiliki kehamilan yang sehat.
Berikut beberapa tipsnya untuk Mama:
1. Pahami dan batasi pemicu migrain
Ketahui makanan atau aktivitas apa yang memicu migrain. Menghindari kafein, alkohol, dan rokok adalah suatu keharusan. Mama harus menghindari beban kerja, kelelahan fisik, dan tidur larut malam karena ini adalah beberapa pemicu umum migrain.
2. Perubahan gaya hidup
Mama harus membatasi waktu layar dan memberikan setidaknya 6 hingga 8 jam tidur nyenyak untuk diri sendiri. Untuk menenangkan pikiran, luangkan waktu setidaknya 30 menit untuk yoga atau meditasi. Hindari junk food. Mulailah pola hidup sehat dari sekarang.
3. Dokumentasikan waktu migrain
Tuliskan tanggal, waktu, durasi, intensitas, dan frekuensi serangan migrain. Perhatikan apakah pola migrain Mama berubah. Informasikan kepada dokter spesialis untuk mengelolanya dengan baik.
Konsultasikan dengan ahli saraf dan ginekolog sebelum melakukan program hamil. Jika Mama menderita migrain kronis atau serangan migrain yang sangat menyakitkan, maka berkonsultasilah dengan spesialis sebelum hamil. Dokter akan memberi rencana, suplemen, dan obat-obatan yang tepat untuk mengatasi migrain selama kehamilan.
Dengan perencanaan penatalaksanaan yang tepat, Mama akan dapat memahami pemicu migrain dan bagaimana menghindarinya. Mama juga dapat mempersiapkan diri menghadapi peningkatan migrain yang tiba-tiba pada masa pascapersalinan ketika kadar estrogen turun drastis.
Migrain dapat memengaruhi peluang hamil dengan mengurangi keinginan untuk bereproduksi. Namun dengan tindakan pencegahan dan perawatan tepat, Mama dapat menangani migrain dan memiliki kehamilan yang sehat.
Itu penjelasan tentang bagaimana migrain dapat memengaruhi peluang hamil. Apakah Mama pernah mengalami migrain juga? Apa yang Mama lakukan untuk mengatasinya?