Jauh di tahun 1940-an, seorang psikoanalis Polandia bernama Helene Deutsch menghubungkan kecemasan kehamilan dengan pikiran bawah sadar.
Meskipun banyak teorinya akan dianggap kontroversial saat ini, ia membuka diskusi tentang hubungan antara mimpi dan kehamilan.
Psikoanalis terkenal lainnya, Carl Jung, mengajukan beberapa teori tentang nilai mimpi.
Baginya, mimpi adalah cara bagi jiwa untuk menyampaikan pesan penting kepada seseorang yang bermimpi. Namun bukan berarti mimpi tentang kehamilan berarti Mama benar-benar hamil.
Sebaliknya, gambaran dalam mimpi bertindak secara simbolis daripada secara harfiah. Jadi mimpi tentang kehamilan mungkin bukan tentang kehamilan fisik sama sekali.
Ini juga bisa diterjemahkan ke dalam beberapa arti. Misalnya, kelahiran kembali atau transisi dalam hidup, pertumbuhan batin, atau ekspresi kreativitas.
Mimpi hamil mungkin memang menandakan bahwa Mama merasa siap untuk perjalanan menjadi seorang ibu.
Mimpi-mimpi ini dapat disebabkan oleh banyak hal, seperti keinginan terdalam untuk memiliki anak.
Bahkan acara TV atau film tentang kehamilan yang baru ditonton juga dapat menyebabkan Mama bermimpi.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas North Carolina menunjukkan bahwa mimpi tentang kehamilan sangat umum bagi perempuan yang tidak hamil. Studi ini meneliti lebih dari 100 wanita hamil dan tidak hamil.
Penelitian menemukan bahwa 83 persen partisipan yang tidak hamil bermimpi hamil. Ini tampaknya menjadi cara bagi mereka untuk mempersiapkan diri menjadi ibu di masa depan.