Ada banyak alasan bagus untuk berhenti merokok untuk meningkatkan kesehatan dan ini termasuk meningkatkan kesuburan. Studi tentang merokok dan kualitas air mani menemukan bahwa merokok memengaruhi banyak aspek kesehatan sperma, termasuk jumlah sperma, motilitas sperma (kemampuan berenang sperma), dan bentuk sperma.
Papa mungkin ingin mempertimbangkan untuk mencoba berhenti merokok jika sedang menjalani perawatan kesuburan. Para peneliti telah menemukan bahwa merokok memiliki efek negatif yang kuat terhadap keberhasilan pengobatan pada pasangan yang menggunakan IVF dengan perawatan fertilitas ICSI.
Kebiasaan merokok laki-laki juga bisa memengaruhi kesuburan istrinya. Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika perempuan terpapar asap rokok, mereka memiliki tingkat keberhasilan IVF yang lebih rendah dan kemungkinan peningkatan risiko keguguran.
Terlalu banyak alkohol dapat menurunkan kesuburan. Jika sedang dalam program hamil, mungkin ini saat yang tepat untuk mengurangi, atau bahkan berhenti, mengonsumsi alkohol.
Sebuah penelitian terhadap orang-orang dengan gangguan penggunaan alkohol menemukan bahwa hanya 12% laki-laki yang memiliki jumlah sperma dan kesehatan yang benar-benar normal, dibandingkan dengan 37% dari non-perokok dan non-alkohol.
Asupan alkohol yang lebih tinggi dikaitkan dengan jumlah sperma yang lebih rendah, lebih sedikit sperma berbentuk normal, dan motilitas sperma yang lebih buruk.
Namun, penelitian lain tidak menemukan hubungan antara kesuburan laki-laki dan hanya beberapa minuman. Konsumsi alkohol dalam jumlah sedang mungkin tidak berdampak besar pada kesehatan sperma—terutama jika Papa hanya minum beberapa kali dalam seminggu, bukan setiap hari.