Ada berbagai jenis alat kontrasepsi yang bisa Mama gunakan untuk mengatur jarak lahir dan mengatur kehamilan. Mulai dari minum pil KB, suntik KB, hingga menggunakan KB IUD (Intrauterine Device).
Proses pemasangan KB IUD adalah salah satu cara pemakaian alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan. Salah satunya adalah pemasangan spiral.
Biasanya tahap kali pertama pada pemasangan KB IUD adalah konsultasi terlebih dahulu. Dokter akan menjelaskan secara detail mengenai prosedur pemasangan KB IUD yang hendak dilakukan.
Beberapa dekade penelitian menunjukkan bahwa penggunaan IUD memiliki sedikit pengaruh pada kesuburan perempuan. Pada sebagian perempuan, pemasangan IUD bahkan sama sekali tidak memengaruhi tingkat kesuburan.
Dikutip dari Parenting First Cry, meskipun pemakaian IUD tidak berpengaruh pada kesuburan, namun beberapa masalah juga bisa menyebabkan ketidaksuburan. Misalnya ada bekas luka pada tuba falopi atau akibat infeksi.
Pada dasarnya, cara kerja IUD hampir sama dengan kondom, ini berarti tidak memengaruhi hormonal tubuh. Ketika IUD dilepaskan, seharusnya Mama bisa langsung hamil kembali selama periode berhubungan intim dilakukan secara teratur.
Dilansir Parents, rata-rata jeda waktu antara pelepasan IUD dengan hamil kembali yakni 4-6 bulan, tidak lebih dari satu tahun.
Namun demikian, tetap pahami cara meningkatkan kesuburan secara alami setelah lepas KB IUD. Berikut informasinya seperti dirangkum Popmama.com:
